Rencana Rusia Bunuh Zelensky Dibantah Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov, Tak Juga Menggulingkan

Diketahui, negosiasi terakhir antara Moskow dan Kiev digelar di Istanbul, Turki beberapa hari lalu.

TRIBUN-MEDAN.COM - Muncul kabar Rusia memiliki rencana untuk menghabisi nyawa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Selain itu, muncul pula kabar Rusia berencana menggulingkan Zelensky dari jabatannya saat ini.

Namun kabar ini tegas dibantah oleh Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov.

Bantahan Peskov tersebut diungkapkannya dalam wawancara penyiar Perancis LCI, Rabu (6/4/2022), dikutip dari Rusia Today.

"Tidak, ini tidak benar," jawab Peskov, ketika ditanya pada Rabu untuk mengomentari spekulasi bahwa Moskow ingin Zelensky mati.

Peskov menegaskan, perubahan rezim di Ukraina bukanlah tujuan dari operasi militer yang digencarkan oleh Rusia.

Moskow hanya menginginkan Ukraina menyetujui tuntutan yang diajukan delegasi Rusia selama negosiasi perdamaian.

Pasalnya sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Zelensky sempat menolak kesepakatan damai.

"Melalui pembicaraan itu kami ingin mengakhiri operasi militer," kata Peskov.

Ia menambahkan, keputusan Moskow baru-baru ini untuk menarik pasukannya dari Kiev, ibu kota Ukraina, adalah sebuah isyarat atau itikad baik.

Hal tersebut bertujuan untuk memfasilitasi negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

Diketahui, negosiasi terakhir antara Moskow dan Kiev digelar di Istanbul, Turki beberapa hari lalu.

Rusia saat ini menuntut agar Ukraina secara resmi mengadopsi netralitas dan tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Namun, Kiev menegaskan bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Selain itu Rusia juga dianggap membantah klaim bahwa pihaknya telah berencana untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang memisahkan diri dengan paksa.

(Tribun-Video.com)