Berita Seleb

Bos Yakuza dan Tiga Pria Tertangkap Agen Rahasia Boyong Heroin, Hasilnya Mau Dibarter Rudal

Seorang bos Yakuza dari Jepang, Takeshi Ebisawa ditangkap oleh pihak berwajib Amerika Serikat.

Editor: Dedy Kurniawan
TribunNewsmaker.com
Bos Yakuza Takeshi Ebisawa 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang bos Yakuza dari Jepang, Takeshi Ebisawa ditangkap oleh pihak berwajib Amerika Serikat.


Takeshi Ebisawa diduga berniat menyelundupkan heroin dan metamfetamin bersama 3 orang Thailand.

Mereka berusaha memperoleh rudal AS untuk kelompok bersenjata di Myanmar dan Sri Lanka dari narkoba yang mereka bawa.

Baca juga: Makin Mempesona, Lama Tak Muncul di TV Artis Cantik Ini Jadi Istri Pengusaha Saham Tajir


Takeshi Ebisawa, Sompak Rukrasaranee, Somphob Singhasiri dan Suksan Jullanan ditangkap di New York pada Senin (4/4/2022) dan Selasa (5/4/2022) atas perdagangan narkoba dan senjata serta tuduhan pencucian uang, kata Kementerian Kehakiman AS.

"Narkoba itu ditujukan untuk jalan-jalan New York, dan pengiriman senjata dimaksudkan untuk faksi-faksi di negara-negara yang tidak stabil," kata Damian Williams, pengacara AS untuk distrik selatan New York dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Jumar (8/4/2022).

Baca juga: Penjelasan Buya Yahya Ketika Istri Menolak Ajakan Suami untuk Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan


“Anggota sindikat kejahatan internasional ini tidak bisa lagi membahayakan nyawa.”

 

Bos Yakuza Ditangkap
Bos Yakuza Ditangkap

Orang-orang itu telah diselidiki oleh agen Administrasi Penegakan Narkoba AS di Thailand setidaknya sejak 2019.


Mereka dituduh mengatur penjualan sejumlah besar heroin dan metamfetamin kepada agen rahasia dari United Wa State Army (UWSA), sebuah kelompok etnis bersenjata di daerah perbatasan Myanmar dengan China.


Ebisawa berencana membeli senjata otomatis, roket, senapan mesin dan rudal permukaan-ke-udara untuk UWSA, serta dua kelompok bersenjata lainnya di Myanmar, Persatuan Nasional Karen dan Tentara Negara Bagian Shan.

 

Baca juga: Dipecat Menjelang Pelantikan Jadi TNI: Kasus Hens Songjanan Mengingatkan Publik Pada Kisah Enzo Zenz

Baca juga: Artis Cantik Ratu FTV Dulu Nikah Diisukan Nikah Hamil Duluan, Kini Janda Punya Pacar Misterius


Militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada Februari 2021 dan memerangi tidak hanya pejuang bersenjata di daerah perbatasan di mana konflik bergemuruh selama bertahun-tahun, tetapi juga dari apa yang disebut Pasukan Pertahanan Rakyat.


Kelompok itu didirikan oleh warga sipil yang menerima pelatihan dasar dan dukungan dari kelompok etnis bersenjata.


Menurut AS, bos kejahatan terorganisir itu juga berusaha membeli senjata untuk Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) Sri Lanka. Organisasi yang dikenal sebagai Macan Tamil ini pernah menguasai bagian utara dan timur Sri Lanka tapi kalah pada 2009 dan para pemimpinnya tewas.

 

Pada 3 Februari tahun lalu, Ebisawa yang berusia 57 tahun dan seorang rekannya melakukan perjalanan ke Kopenhagen.Di sana, agen badan narkoba AS (DEA) yang menyamar dan dua petugas polisi Denmark yang menyamar menunjukkan serangkaian senjata militer AS yang seolah-olah untuk dijual, termasuk senapan mesin dan roket anti-tank kepada mereka.


Lembar dakwaan dari Kementerian Kehakiman AS menyertakan foto Ebisawa, berkacamata dan mengenakan mantel kulit cokelat, dengan peluncur roket bertengger di bahunya, selama pertemuan itu.


Mereka juga menunjukkan foto Ebisawa dan video rudal Stinger yang digunakan untuk menargetkan pesawat.


"Kami menuduh Ebisawa dan rekan konspiratornya menengahi kesepakatan dengan agen DEA yang menyamar untuk membeli persenjataan berat dan menjual obat-obatan terlarang dalam jumlah besar," kata Kementerian Kehakiman.


Menurut dakwaan, Ebisawa mengaku kepada agen DEA yang menyamar, bahwa Jullanan (kewarganegaraan ganda AS-Thailand) adalah seorang jenderal angkatan udara Thailand. Sementara Rukrasaranee adalah seorang pensiunan perwira militer Thailand.

Kementerian Kehakiman AS tidak menjelaskan bagaimana keempat pria itu bisa berada di AS. Tuduhan perdagangan dan senjata mengancamnya dnegan hukuman maksimum penjara seumur hidup.

 

Kisah Lain, Pria di Jepang Setiap Hari Tidur Hanya 30 Menit Selama 12 Tahu

Pria di Jepang mengaku hanya tidur 30 menit dalam sehari.


Dirinya sudah tidur 30 menit sehari selama 12 tahun.


Dikutip dari Kompas via The Sun pada 19 September 2021, pria bernama Daisuki Hori mengatakan dirinya tidak mengalami masalah meski hanya tidur 30 menit sehari.


Alasan Hori untuk hanya tidur sebentar saja itu karena merasa waktu satu hari tidak cukup.


Jika dirinya diharuskan untuk tidur 8 jam perhari, maka sisa waktunya adalah 16 jam.


Waktu 16 jam dianggapnya tidak cukup memenuhi semua kegiatannya.


Jadi, dirinya mulai melakukan eksperimen waktu tidur.


Hori berhasil menurunkan tidur malam dari 8 jam menjadi sekitar 30 menit perhari.


Fisiknya tetap berfungsi dengan baik dalam sehari-hari.


Pikirannya juga normal walaupun waktu istirahatnya kurang.


Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, Hori mengatakan tidak mengalami efek samping.


Bahkan Hori ingin membuat orang lain untuk memiliki gaya hidup seperti dirinya.


Sampai-sampai pria berusia 36 tahun ini jadi ketua "asosiasi tidur pendek Jepang".


Dirinya juga tampil di televisi untuk membahas jam tidur tersebut.


Sebuah stasiun televisi Jepang ingin membuktikan pengakuan Hori.


Lalu, stasiun televisi tersebut mendatangi rumah Hori dan memasang kamera.


Selama tiga hari, stasiun televisi mengabadikan kegiatan Hori.


Hori membuktikan dirinya memang hanya tidur selama setengah jam.


Di hari pertama, Hori bangun pukul 08.00 pagi dan melaksanakan kegiatannya.


Bekerja, ke gim, bermain video game, dan tidur pukul 02.00 pagi.


Dirinya bangun pada setengah jam kemudian, dan membuka komputer.


Hingga pada pukul 08.00 pagi dirinya kembali berangkat ke kantor.


Penonton pun menjadi penasaran apakah Hori tidak pernah merasa ngantuk.


Apalagi jika selesai makan, biasanya manusia akan mengantuk.

Ternyata, Hori tetap merasakan ngantuk.

Namun, dirinya menahannya dengan meminum sesuatu.

Minuman tersebut ternyata adalah minuman mengandung kafein.

 

(*/Tribun-Medan.com) 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

 

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved