Atasi Krisis Air, Kalapas Teluk Dalam Kanwil Kemenkumham Sumut Kerahkan Segala Cara
Kemarau panjang semakin mengkhawatirkan, ini mengakibatkan sumber air utama yang selama ini digunakan untuk kebutuhan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
TRIBUN-MEDAN.com, TELUKDALAM - Kemarau panjang semakin mengkhawatirkan, ini mengakibatkan sumber air utama yang selama ini digunakan untuk kebutuhan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Teluk Dalam menjadi kering dan tidak dapat disedot lagi menggunakan pompa air dan mengakibatkan Krisis Air di Lapas Kelas III Teluk Dalam Kanwil Kemenkumham Sumut.
Lapas Kelas III Teluk Dalam sendiri didirikan di daerah/area perbukitan mengakibatkan sangat sulit mencari sumber air apabila terjadi kemarau panjang.
Tidak tinggal diam, Kalapas Kelas III Teluk Dalam Jumihar Bachtiar Sinurat, A.Md.I.P.,S.H., kerahkan segala cara untuk mengatasi krisis tersebut. Mulai dari memesan air melalui mobil-mobil tangki air, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nias Selatan, berkoordinasi dengan pihak PDAM Tirtanadi, Satpol PP/ Damkar, hingga akhirnya secara mandiri mengerahkan seluruh personil/petugas untuk mencari cara memenuhi kebutuhan air di Lapas Kelas III Teluk Dalam dengan menggunakan mobil pick-up.


Terkadang petugas mengambil air menggunakan mobil pick-up hingga dini hari, karena jarak sungai tempat pengambilan air terbilang jauh dan akses jalan perbukitan yang mengakibatkan beberapa kali mobil terpaksa berhenti karena tidak mampu menarik beban.
"Kita sudah berusaha mengerahkan segala cara semampu kita untuk mengatasi krisis air ini, kita sudah berkoordinasi dengan Pemda setempat, satpol PP dan mengerahkan personil dan saya pun turun tangan sendiri mengambil air ke sungai.
Sudah masuk mobil dari Satpol/Damkar Kabupaten Nias Selatan. Tapi ternyata kebutuhan air warga binaan sangat tinggi, hingga harus kerahkan personil untuk angkut air secara mandiri dari sungai dengan mobil pick-up.
"Ini kalau pakai pick-up bisa sampai 6 kali bolak-balik ke sungai untuk kebutuhan air sehari di Lapas. Ya, terkadang kami bersama petugas sampai dini hari masih mengambil air di sungai yang jaraknya dari Lapas berkisar lebih kurang 15 kilometer, tapi lelah ini semua demi warga binaan agar tetap tercukupi kebutuhan airnya dan kondisi tetap aman dan kondusif di Lapas Teluk Dalam,"tutur Kalapas.
Kalapas berharap kemarau panjang ini segera berakhir dan keadaan kembali normal dan tetap mempersiapkan diri dengan mencari sumber air yang mumpuni untuk dapat dialirkan ke Lapas sehingga ketika kemarau panjang datang lagi, Lapas tidak mengalami krisis air seperti saat ini.