Sri Lanka Bangkrut, Berawal dari Gagal Bayar Utang hingga Darurat Nasional
Negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu juga mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya yang akut.
Adapun kegiatan trading dihentikan di bursa saham Sri Lanka saat itu.
Gubernur bank sentral menolak seruan untuk mencari bailout dari Dana Moneter Internasional dan mengumumkan pengunduran dirinya.
5 April: Presiden kehilangan suara mayoritas
Masalah Rajapaksa semakin dalam ketika Menteri Keuangan Ali Sabry mengundurkan diri hanya sehari setelah diangkat.
Rajapaksa juga kehilangan mayoritas parlementernya karena mantan sekutu mendesaknya untuk mundur. Dia lalu mengumumkan keadaan darurat.
7 April: Permohonan restrukturisasi utang
Rajapaksa menunjuk panel ahli untuk mengatur restrukturisasi utang, sedangkan lembaga pemeringkat memperingatkan risiko wanprestasi.
8 April: Rekor kenaikan suku bunga
Bank Sentral Sri Lanka menaikkan suku bunga dengan rekor 700 basis poin dalam upaya menghentikan rupee Sri Lanka jatuh bebas, karena sudah jatuh lebih dari 35 persen dalam sebulan.
9 April: Demo jalanan terbesar
Puluhan ribu orang mengepung kantor presiden dalam demo Sri Lanka terbesar hingga saat ini, menuntut Rajapaksa mengundurkan diri.
10 April: Kekurangan obat
Para dokter Sri Lanka mengatakan, mereka hampir kehabisan obat-obatan untuk menyelamatkan nyawa pasien, seryaa memperingatkan bahwa krisis bisa berakhir dengan membunuh lebih banyak orang daripada pandemi virus corona.
11 April: PM Sri Lanka memohon kesabaran rakyat
Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa memohon rakyat bersabar di tengah protes massa baru.
12 April: Sri Lanka gagal bayar utang luar negeri
Sri Lanka mengumumkan gagal membayar seluruh utang luar negeri sebesar 51 miliar dollar AS (Rp 732 triliun) setelah kehabisan devisa untuk mengimpor barang-barang yang sangat dibutuhkan.
13 April: Sri Lanka bangkrut
Sri Lanka menyatakan bangkrut dan mendesak warganya di perantauan luar negeri untuk mengirim uang ke negara guna membantu membeli kebutuhan pokok dan bahan bakar.
(*/tribun-medan.com)
