Ramadhan 1443 Hijriyah
ROTI Jala Medan, Menu Takjil Khas Melayu yang Selalu Diburu Masyarakat di Bulan Ramadan
Selain pakat, anyang pakis, dan bubur pedas, masih ada menu makanan yang selalu diburu masyarakat pada saat membeli takjil untuk berbuka puasa.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Selain pakat, anyang pakis, dan bubur pedas, masih ada menu makanan yang selalu diburu masyarakat pada saat membeli takjil untuk berbuka puasa.
Misalnya roti jala, makanan yang terbuat dari gandum dengan disirami kuah kari ini selalu menjadi satu diantara menu favorit masyarakat Kota Medan.
Roti jala ini merupakan makanan khas melayu Kota Medan yang konon katanya roti ini dikenal sejak orang India menyebarkan agama islam di Kota Medan.
"Roti jala setiap hari pasti abis apalagi kalau dia ada keturunan Arab atau India pasti berburu ini karena makanan ini disukai sejak orang India yang dulu menyebarkan agama Islam dengan berdagang roti jala ini," ucap Denai, pedagang takjil di Jalan Amaliun Kota Medan.
Baca juga: Kabar Ketua OKP Perintahkan Bakar Cafe Duku Indah, Begini Penjelasan Polrestabes Medan
Baca juga: Warga Sipil Donbass Dapat Bantuan Kemanusiaan
Pedagang takjil selama 9 tahun ini mengaku meski bukan bulan puasa, roti jala selalu diburu masyarakat.
"Hari-hari biasa tetap ada yang jual roti jala kalau pagi hari tapi jarang. Kalau Ramadan gini pasti banyak yang jual," jelasnya.
Menurut Denai, roti yang bertekstur lembut dan kriuk saat dimakan ini dinamakan jala, diambil dari bahasa Medan
"Jadi jala itu karena bentuknya seperti jaring kalau orang Medan bilang jaring itu jala sehingga dinamakan lah dia roti jala," ucapnya.
Untuk pembuatan roti jala dikatakan Denai sama saja, hanya kuah kari atau acar nanas nya yang menjadi pembeda.
"Kunci enaknya roti jala itu di kuahnya karena kalau rotinya ya sama semua terbuat dari gandum tinggal mungkin ada yang keriuk atau kelembutan begitu saja," jelasnya.
Untuk proses pembuatan roti jala diakuinya tidak memakan waktu yang banyak.
"Kalau untuk pembuatan roti itu 1 jam jadi sama dengan kuah kari juga hanya bahan-bahannya yang banyak jadi buat masyarakat lebih memilih untuk membeli daripada buat sendiri," katanya.
Dalam sehari diakui Denai dirinya membuat 40 buah roti jala.
"Itu selalu kurang, kita jual 2 roti Jala beserta kuah karinya hanya Rp 5.000 saja," jelasnya.
Selain itu Denai juga membagi tips bagaimana agar roti jala ini terasa nikmat saat dimakan.