Ramadhan 1443 Hijriyah
Amalan Doa yang Dianjurkan Menyambut Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik dari 1.000 Bulan
Apabila awal Ramadan pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25. Apabila awal
TRIBUN-MEDAN.com - Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, ada sebuah malam yang memiliki kemuliaan yang luar biasa.
Malam tersebut yakni Malam Lailatul Qadar.
Dosen IAIN Surakarta, Ibu Hj. Ari Hikmawati, menganjurkan untuk melakukan apa yang telah dicontohkan Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar, yakni beriktikaf di masjid.
Malam Lailatul Qadar atau yang biasa disebut sebagai malam seribu bulan adalah malam penuh kemuliaan.
Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih di Satu Malam Ini Disebut Rasulullah Dapat Pahala Seperti Para Nabi
Kita harus memperbanyak membaca doa di antaranya:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku.
Selain itu, dianjurkan juga untuk membaca surah Al-Baqarah: 201.
Baca juga: Perdalam Ilmu Agama Selama Ramadan, Warga Binaan Lapas Labuhan Bilik Kemenkumham Sumut Belajar Fikih
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fiddunya hasanah, Wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar
Artinya: Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.
"Lailatul Qadar tentunya akan diterima bagi mereka yang sudah mempunyai hati yang bersih, 20 pertama puasa merupakan salah satu upaya kita untuk membersihkan hati, maka untuk 10 hari terakhir kita berharap untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar," ujar Hj. Ari Himawati.
Baca juga: Keindahan Masjid Al Osamani Berdiri Tahun 1854, Menggabungkan 5 Budaya di Arsitekturnya
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Secara keseluruhan, keistimewaan malam Lailatul Qadar sudah dijelaskan melalui Surat Al Qadr.
Surat Al Qadr:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
inna anzalnahu fi lailatil-qadr
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
wa ma adraka ma lailatul-qadr
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
tanazzalul-mala`ikatu war-ruhu fiha bi`izni rabbihim, ming kulli amr
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
salamun hiya hatta matla'il-fajr
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."
Keistimewaan yang pertama adalah ketetapan atau penentuan, artinya pada bulan Ramadhan, tepat pada malam Lailatul Qadar Allah menetapkan ketentuan-ketentuan untuk manusia.
Kedua, Lailatul Qadar berarti kemuliaan, banyak kemuliaan-kemuliaan yang terjadi, satu di antaranya yakni malam turunnya Al-Quran.
Makna malam seribu bulan, artinya malam yang lebih baik daripada malam-malam yang lain.
Ketiga, Lailatul Qadar diartikan sempit.
Kata sempit di sini diartikan bahwa bumi ini sempit saat Lailatul Qadar karena para malaikat turun ke Bumi yang seakan-akan bumi ini sempit.
Baca juga: Sebut Hotman Paris Sering Pamer Harta, Otto Hasibuan Disindir Balik, Diingatkan Beli Kaca Pembesar
Gambaran waktu datangnya Lailatul Qadar:
Apabila awal Ramadan pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Apabila awal Ramadan pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
Apabila awal Ramadan pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
Apabila awal Ramadan pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Apabila awal Ramadan pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Apabila awal Ramadan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar kemungkinan besar akan muncul di malam ke-23.
(*/Tribun-Medan.com)