Ramadhan 1443 Hijriyah
Amalan Itikaf, Bukan Hanya Diam dan Duduk, Inilah Syarat dan Rukun yang Dilakukan di Masjid
itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
نويت الاعتكاف لله تعالي
Nawaitul I’tikaf Lillahi Ta’ala
Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf.
Sebagaimana firman Allah SWT :
“…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS Al-Baqarah: 187).
Orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadast besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadast kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.
Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6/2018) dini hari.
Itikaf dimulai jam berapa?
Satu di antara yang sering ditanyakan ialah itikaf dimulai jam berapa?
Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Dilansir dari Banjarmasin Post, waktu itikaf dimulai ketika matahari terbenam pada malam ke-21 (atau ke-20 jika Ramadannya 29 hari) hingga habis Ramadan, yakni saat matahari terbenam pada malam Hari Raya Idul Fitri.
Lebih diutamakan jika ia meneruskan hingga salat Idul Fitri dan baru meninggalkan masjid setelah salat Idul Fitri.
Waktu itikaf sunnah suka rela atau tidak dibatasi.
Menurut mazhab Hanafi dan Hanbali, meskipun waktunya singkat, seseorang yang berdiam diri di masjid dengan niat itikaf maka itu termasuk itikaf.
Namun menurut mazhab Maliki, waktu beritikaf minimal adalah sehari semalam.