Berita Seleb

Amalan Sunnah Bulan Syawal Menurut Ustaz Adi Hidayat, Ini Keutamaan Syukur dan Sedekah

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ibadah siyam Ramadhan esensinya tidak berhenti saat tuntas dikerjakan siya

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Adi Hidayat Lc 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri 2022, kini umat muslim berada di bulan Syawal 1443 Hijriyah.

Sebelumnya, umat Islam sudah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 2022.

Di bulan Syawal 2022 ini, terdapat amalan-amalan sunnah selain puasa Syawal.

Daftar amalan pascaramadhan merupakan esensi yang harus tetap dikerjakan umat Islam meski sudah tak di bulan Ramadhan lagi.

 

Baca juga: KUMPUL Keluarga saat Lebaran, Presiden Jokowi Dibuat Takjub akan Keberanian Jan Ethes & Sedah Mirah

Baca juga: Syok Suami Tahu Dalaman Istri Dibawa Kabur Pencuri, Terbongkar Motif Pelaku Seorang Pemuda

 
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ibadah siyam Ramadhan esensinya tidak berhenti saat tuntas dikerjakan siyamnya, namun mengalami keberlangsungan pascaramadhan yang ditunjukkan langsung isyaratnya oleh Allah SWT.

Baca juga: NGOTOT Ketemu King Faaz, Sonny Septian Bongkar Niat Tersembunyi Galih Ginanjar

"Dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW dengan amalan-amalan tertentu yang menunjukkan suksesnya ibadah puasa kita, bukti penerimaan ibadah kita di hadapan Allah SWT, tanda syukur kita dihadapan Allah SWT, bekal terbaik menjelang kematian, dan kebahagiaan saat menghadap Allah SWT," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Daftar amalan pascaramadhan berdasarkan ayat Alquran Surah Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn

Baca juga: Penyanyi Dangdut Ditolak Mentah Marshel Widianto, Ogah Terima 250 Juta jadi Pacar 3 Bulan


Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Ketika Allah memberikan nikmat pada Nabi Muhammad SAW maka Allah meminta rasul untuk bersyukur telah diberi anugerah terbaiknya.

Baca juga: Iqlima Kim Habis Diskakmat Hotman Paris, Bukti Video Syur dan Chat Terbongkar, Kini Hilang?

Sesuai QS Al-Kautsar ayat 1-2, yaitu:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

innā a'ṭainākal-kauṡar

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved