Piala Thomas 2022
5 Fakta Piala Thomas 2022, Trofi Pulang ke Indonesia Hanya 6 Bulan hingga Kontroversi Ulur Waktu
Tim India berhasil mencatat sejarah dengan mencapai final Thomas Cup untuk pertama kalinya
Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty juga berhasil comebacksaat menghadapi kombinasi pasangan nomor 1-2 dunia, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipaksa berjuang keras meski sudah memenangi gim pertama dan sempat merebut match point dengan skor 20-17 pada gim kedua.
Selanjutnya, pada partai ketiga Kidambi Srikanth menggagalkan upaya Jonatan Christie untuk membawa pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga.
Kidambi membalas kekalahannya dari Jonatan pada Swiss Open 2022 dan Kejuaraan Asia 2022 dengan menggagalkan game point saat kedudukan 20-19 dan 21-20.

Baca juga: HASIL Lengkap Liga Italia - AC Milan Masih Tunda Pesta Juara, Inter Milan Menang Atas Cagliari
3. Trofi Thomas Cup hanya pulang ke Indonesia 6 bulan
Indonesia berhasil merebut gelar Thomas Cup 2020 setelah mengalahkan China, 3-0 setelah penantian selama 19 tahun.
Namun, trofi Thomas Cup hanya kembali ke Tanah Air selama enam bulan. Penyebabnya Thomas Cup yang seharusnya digelar pada 2020 tertunda selama satu tahun karena pandemi Covid-19.
Indonesia memastikan gelar Thomas Cup 2020 pada Oktober 2021 sehingga trofi Thomas Cup hanya mampir selama enam bulan ke Indonesia sebelum berpindah tangan ke India. Thomas Cup selanjutnya akan digelar dua tahun kemudian di Chengdu, China.
4. Kontroversi ulur waktu ganda putra India
Di balik kemenangan India, aksi ganda putra Rankireddy/Shetty mendapat sorotan dari netizen Indonesia dan wasit.
Mereka berulang kali mendapat teguran dari umpire karena mengulur-ulur waktu pertandingan dengan menunda servis hingga meremas kok.
Rankireddy dan Shetty akhirnya mendapat kartu kuning pada gim ketiga.
Umpire sebenarnya berhak menghadiahkan poin kepada pemain/pasangan jika lawan mengulur waktu dalam servis.
Dalam Laws of Badminton tertulis pemain dinyatakan fault jika menunda servis secara tidak semestinya setelah pelempar dan penerima memberi gestur siap.
Setidaknya ada satu kesempatan ketika servis pemain Indonesiaharus diulang karena pemain India tidak siap hingga harus diperingatkan.