Ajak UMKM Gunakan Sistem Digital, Asosiasi UMKM Gelar Rapat Bareng Biro Perekonomian Pemprov Sumut
INAMikro mempunyai platform MikroApps dan telah mengembangkan sebagai walet dan agregator transaksi digital pertama di Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sumut, bersama INAMikro, dan perwakilan Kelompok Tani Bah Jambi menghadiri rapat bersama Kepala Biro Perekonomian Sumatera Utara Dr Naslindo Sirait.
Agenda rapat bertujuan merencanakan kerjasama strategis untuk melakukan digitalisasi dan pemberdayaan pasar rakyat serta sektor mikro secara masif dengan menggunakan Platform MikroApps, Rabu (18/5/2022).
Asosiasi UMKM Sumut telah bekerjasama dengan INAMikro pusat untuk sistem digitalisasi para pelaku UMKM di Sumatera Utara. INAMikro sendiri telah melakukan digitalisasi pasar rakyat dan pembinaan kepada pelaku mikro sejak tahun 2017.
Baca juga: 52 Produk UMKM Dipasarkan di Indomaret, Kadis Koperasi Medan: Ada Perputaran Rp 1 M dalam Sebulan
Peresmian pasar rakyat dan UMKM go digital dilakukan pada tanggal 19 Desember 2017 di Pasar Mayestik Jakarta Selatan dan bekerjasama dengan Perumda Pasar Jaya, TCash/ Link Aja serta Telkomsel Pasar Mayestik yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi.
INAMikro mempunyai platform MikroApps dan telah mengembangkan sebagai walet dan agregator transaksi digital pertama di Indonesia dan telah dioperasikan di dalam smartphone Android (Google Store).
Platform ini merupakan platform yang memiliki fitur untuk menerima, mengirim dana ke seluruh bank berlogo GPN, visa dan MasterCard secara Real Time, fitur tarik tunai, fitur pembayaran non tunai, yang bertujuan memudahkan dan meningkatkan transaksi penjualan secara digital, serta mengakomodasi pertumbuhan usaha mikro di pasar rakyat.
Dalam kesempatan rapat bersama Kepala Biro Perekonomian ini, INAmikro memaparkan dan menjelaskan mengenai Platform MikroApps, kendala pelaku UMKM dalam digitalisasi dan strategi yang dilakukan untuk mengajak pelaku UMKM bergabung bersama platform MikroApps.
"Tujuan kami ingin mencoba menaikan kelas para pelaku UMKM, yang dihadiri sejumlah pejabat daerah dalam artian pelan-pelan para pelaku UMKM bisa memiliki metode pembayaran secara digital, lalu memiliki toko digital dan kedepannya bisa ekpor impor karena sudah memiliki secara legalitas," ujar David selaku perwakilan INAmikro ketika presentasi di ruang rapat, Rabu (18/5).
David menyampaikan permohonan izin untuk terjun ke lapangan guna mengedukasi para pelaku UMKM dan mengajak Gubernur Sumatera Utara untuk berkolaborasi meningkatkan kelas pelaku UMKM.
"Mohon izin juga untuk terjun ke lapangan dan kami juga membutuhkan 30 mahasiswa yang nantinya akan menjadi mentor pelaku UMKM," sebut David.
Ketua Asosiasi UMKM Sumut, Ujiana Sianturi berharap, ke depannya para pelaku UMKM dapat menggunakan sistem bankable dan sudah terkoneksi dengan e-commerce, dan untuk petani kopi juga bisa meningkatkan hasil budidaya guna memenuhi kebutuhan ekspor.
"Harapannya para pelaku UMKM dari berbagai sektor, lalu petani dan nelayan sama-sama mau berkolaborasi dengan Asosiasi UMKM Sumut demi mewujudkan perbaikan ekonomi setelah 2 tahun dilanda pandemi," katanya.
Minta Izin Ambil Limbah
Koordinator Kelompok Tani Bah Jambi, H Barus Manik menyampaikan permintaan kepada Kepala Biro perekonomian Sumatera Utara untuk dapat mengambil limbah cair dari PTPN IV Bah Jambi guna pengganti pupuk kimia komoditas pertanian seperti kangkung, palawija, dan tanaman lainnya.
Dia juga berharap Gubernur Sumatera Utara memfasilitasi truk tangki kapasitas 5 ton untuk pengangkutan.
"Yang kami minta hanya limpah dari PTPN IV yang sudah tidak digunakan lagi untuk menjadi pupuk pengganti petani kangkung," katanya.
Kepala Biro Perekonomian Dr Naslindo Sirait mengindahkan dan mendukung usulan dari Ketua Asosiasi UMKM Sumut bersama INAMikro dan koordinator pelaku usaha kangkung Bah Jambi.