Berita Seleb

Di Balik Hebohnya Film KKN di Desa Penari, Terkuak Ada Kru Digaji Cuma 75 Ribu, Kisah Asli Disorot

Berawal dari sebuah Thread Cuitan Twitter, kisah horor yang disampaikan penulis pun diangkat menjadi

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Pemain dan Kru Film KKN di Desa Penari 

TRIBUN-MEDAN.com - Film KKN di Desa Penari memang menyita perhatian masyarakat.

Film yang tayang sejak 3 minggu belakangan ini memang menyita perhatian publik.

Berawal dari sebuah Thread Cuitan Twitter, kisah horor yang disampaikan penulis pun diangkat menjadi film layar lebar.

Film yang berdurasi 2,5 jam ini memang awalnya dibuat sejak sebelum pandemi.

Baca juga: Heboh Video Mesra, Bukti Isu Raffi Ahmad Selingkuh dengan Asisten Keuangan di Apartemen

Baca juga: ADEGAN Mesra Nicholas Saputra dan Ariel Tatum di Film Sayap-Sayap Patah Sukses Bikin Netizen Iri


Akibat pandemi yang melanda Indonesia sejak tahun 2020 awal, produksi film satu ini selalu tertunda.

Pada akhirnya, pasca angka infeksi Covid-19 sudah melandai, pihak produser film pun menciptakan fenomena baru.

Film yang diangkat dari sebuah tulisan Twitter ini pun meledak di pasaran.

Hingga berita diturunkan, diketahui film telah ditonton sampai lebih dari 6 juta penonton.

Belum sebulan ditayangkan, film ini meraup antusias yang sangat besar.

Film KKN Di Desa Penari ditonton lebih dari 1 juta orang sejak diputar perdana di seluruh bioskop Indonesia pada Sabtu (30/4/2022). Tissa Biani bersama para demain film KKN di Desa Penari.
Film KKN Di Desa Penari ditonton lebih dari 1 juta orang sejak diputar perdana di seluruh bioskop Indonesia pada Sabtu (30/4/2022). Tissa Biani bersama para demain film KKN di Desa Penari. (Istimewa)

Cerita hingga latar belakang yang dibuat tampak sukses mengirimkan pesan dan suasana horor di tengah penonton.

Menilik proses pembuatan film itu, ternyata cukup banyak pula cerita yang tak disangka.

Misalnya saja seperti lokasi syuting, hingga bayaran atau gaji para kru yang terlibat.

Penayangan film KKN di Desa Penari sempat ditunda berkali-kali atau tepatnya dua tahun karena situasi pandemi Covid-19.

Baca juga: AKHIRNYA Terkuak Gelagat Aneh Celine Evangelista Korban Pelet, Puji Marshel Jauh di Atas Stefan

Namun, film KKN di Desa Penari tetap dinantikan oleh para pecinta film horor.

Terbukti dalam 17 hari penayangan di bioskop, film yang dibintangi Adinda Thomas ini sukses meraih enam juta penonton.

Fakta-fakta tak terduga terkait film tersebut akhirnya terungkap.

Salah satu figuran pemeran hantu di KKN di Desa Penari mengurai pengalamannya saat terlibat dalam film bergenre horor itu.

Dilansir dari Tribunsumsel, pemeran hantu itu ikut terlibat saat syuting berada di Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen, Gunungkidul.

Selain lokasi, sekitar 50 warga dari Dusun Ngluweng juga ikut terlibat menjadi pemeran hantu.

Salah satunya adalah Subardo (51).

Pria tersebut mengaku hanya dibayar Rp 75 ribu.

Uang tersebut didapat untuk sekali pengambilan gambar.

"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini," katanya dikutip dari Instagram Gosipnyinyir2 via Tribunsumsel, Kamis (19/5/2022).

Lebih lanjut, ia membagikan ceritanya saat terlibat dalam film KKN di Desa Penari.

Subardo mengaku tidak boleh menghapus make-up selama 24 jam.

"Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup," bebernya.

Ketika proses syuting, kata Subardo, dirinya sama sekali tidak boleh berkedip.

Jika hal itu terjadi maka syuting kembali diulang.

Bahkan jika muncul gerakan di luar arahan maka pengambilan gambar diambil kembali.

"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalm waktu yang lama. Kami dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar," ujarnya.

Sementara ada yang dibayar hanya Rp 75 ribu, yang lainnya malah dibayar sampai Rp 2 juta.

Sardiman (63), mengaku menjadi peran figuran di film KKN di Desa Penari selama tiga hari.

"Saya jaga malam di setiap lokasi syuting jaga alat-alat dapat Rp 2 juta. Saya jaga bersama dua rekan saya, yaitu Antok dan Marsidi, semua masing-masing dapat Rp 2 juta," kata dia.

Ketua RT 2 RW 1 Pedukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Chasanah membenarkan bahwa wilayahnya menjadi salah satu pengambilan gambar film.

Rumah milik Ngadiyo menjadi salah satu lokasi utama.

Diketahui, rumah milik warga bernama Ngadiyo itu dijadikan lokasi syuting pada November 2019.

Nah, ada cerita menarik setelah rumah Ngadiyo dijadikan lokasi syuting KKN di Desa Penari.

Ketua RT 002 RW 001 Pedukuhan Ngluweng, Chasanah, mengatakan, Ngadiyo tidak lagi menempati rumah tersebut usai dijadikan lokasi syuting.

Dia hanya tinggal bersama istrinya.

"Dan setelah selesai syuting, pindah karena di situ perasaannya takut. Sudah lama itu sekitar satu tahunan mereka pindah," kata Chasanah, saat ditemui di rumahnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Chasanah juga menyebut, setelah rumah berbentuk limasan dengan dinding bambu dan kayu itu tak lagi ditempati, Ngadiyo berencana menjual rumah tersebut.

Ngadiyo hanya menjual bangunannya saja, tidak termasuk tanahnya. 

Beberapa perdebatan juga sedang ramai di media sosial, di antaranya terkait keaslian cerita KKN di Desa Penari tersebut.

Muncul spekulasi bahwa thread SimpleMan seolah sudah disiapkan sebagai strategi marketing.

YouTuber Nessie Judge yang kerap membahas cerita-cerita horor pun menyoroti film tersebut.

Dalam akun Youtube Kuy Entertainment, Nessie Judge heran thread Twitter itu ditulis SimpleMan dengan sangat rapi.

Bahkan Nessie Judge menyebut tulisan itu seolah sudah disiapkan untuk menjadi sebuah naskah.

Tak hanya Nessie Judge, sebuah akun Twitter @AREAJULID pun memposting sebuah foto yang berisi tangkapan layar.

Pada foto tersebut berisi sebuah komentar dari netizen yang bertuliskan jika thread yang dibuat SimpleMan adalah bagian dari marketing

Tangkapan layar tersebut bertuliskan "Plot Twist: thread di Twitter adalah bagian darimarketing filmnya, the script was there."

Menanggapi hal tersebut, sang penulis thread melalui akun Twitter-nya, @SimpleM81378523 buka suara.

Ia pun menjelaskan jika cerita yang ia tulis berasal dari pengalaman pribadinya.

"Padahal saya cuma orang biasa yg tinggal di kabupaten. Niat awal buat akun cuma buat nulis dari cerita pengalaman sendiri sampai merambah ke Orang-orang sekitar, tapi ada saja yg nuduh aneh-aneh," tulisnya dilansir TribunNewsBogor.com, Kamis (19/5/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan jika niatnya membuat thread tersebut adalah sebagai bahan hiburan dan pembelajaran.

"Gak papa. Legowo aja.

Niat saya masih sama, buat hiburan dan pembelajaran," terangnya.

(*/Tribun-Medan.com) 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Jatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved