R (16) Sampai Depresi, ABG Kencan Bareng SR (43) Janda Pensiunan PSK, Ternyata Dicekoki Obat Kuat
Pelaku berinisial SR itu pun mencoba kenalan dengan korban berinisial R (16) lewat media sosial TikTok.
TRIBUN-MEDAN.com - Pensiun jadi Pekerja Seks Komersial ( PSK), janda berinisial SR (43) di Nunukan malah melampiaskan nafsunya kepada pelajar pria.
Pelaku mencari target korbannya lewat aplikasi TikTok.
Pelaku berinisial SR itu pun mencoba kenalan dengan korban berinisial R (16) lewat media sosial TikTok.
Setelahnya, sang mantan PSK malah menjadikan pemuda tersebut menjadi budak nafsunya.
Hal tersebut terkuak dari ibu korban yang syok saat melihat ponsel putranya.
Saat ini, mantan PSK itu sudah diamankan ke Polres Nunukan atas tuduhan melakukan pelecehan seksual pada, Jumat (20/05), sore.
Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto melalui Plt Kasi Humas Polres Nunukan Iptu Supriadi mengatakan, terduga pelaku SR diamankan di Jalan Tanjung, Kelurahan Nunukan Barat, tempatnya bekerja mengikat rumput laut (mabettang).
"Kemarin terduga pelaku itu sudah kami amankan ke Polres Nunukan, setelah ada laporan masuk dari ibu korban."
"Saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan," kata Supriadi dikutip dari TribunKaltara.com, Sabtu (21/05/2022), pukul 11.35 Wita.
Supriadi menjelaskan, komunikasi antara korban dengan terduga pelaku mulai Maret 2022 lalu.
Keduanya berkenalan melalui aplikasi TikTok hingga berlanjut chatingan WhatsApp.
Korban R merupakan anak Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kedua orangtuanya bekerja di Keningau, Malaysia.
Korban R selama ini tinggal ke asrama.
Kepada pihak asrama, SR mengaku kalau R ini sebagai anak angkatnya.
Maka dari itu, SR pun sering mendatangi R.
Kejadian terkuak ketika R sering izin untuk beribadah, namun ternyata pergi ke kosan pelaku.
"Di Nunukan korban tinggal di asrama sekolah. Dari cerita orangtua dan guru korban, selesai jam sekolah, korban sering minta izin kepada kepala asrama untuk beribadah. Ternyata pergi ke kos perempuan itu," ucapnya.
Supriadi menuturkan, pertemuan hingga berujung pelecehan yang dialami korban membuat perilaku R mengalami perubahan drastis di sekolah.
R yang dikenal siswa yang ceria, kini cenderung melamun dan sering didapati gurunya berbicara seorang diri.
Melihat gelagat muridnya, guru itu pun bercerita kepada ibu korban.
"Padahal anaknya dikenal selalu ceria. Akhirnya karena gurunya penasaran, dilakukan pendekatan hingga anak itu mau cerita kejadian sebenarnya kepada gurunya. Lalu guru ceritakan kepada orangtua korban di Malaysia," tuturnya.
Ibu Korban Syok Lihat Ponsel Putranya
Setelah ibu korban pulang, ia pun secara tak sengaja mengecek ponsel putranya, R.
Ia mengira putranya menyimpan hal yang tak bisa dijelaskan sehingga sikapnya berubah menjadi pemurung.
Namun, betapa kagetnya ibu korban ketika melihat ponsel putranya, R.
Pasalnya, di dalam ponsel R tersebut banyak sekali foto vulgar yang dikirimkan oleh perempuan yang diduga merupakan mantan PSK itu.
"Dari cerita ibu korban, perempuan itu sering mengirim foto vulgar kepada korban."
"Ya mungkin saja, namanya anak remaja rasa ingin tahu lebih banyak. Hingga terjadi pelecehan berkali-kali," ujarnya.
Melihat hal tersebut, ibu korban pun mendesak anaknya untuk buka suara.
Diakui R, ia dijadikan pemuas nafsu SR berkali-kali.
Mendengar pengakuan putranya, ibu korban didampingi guru pun tak sungkan untuk melapor ke kantor polisi.
Penyidik Polres Nunukan hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.
"Penyidik masih periksa terduga pelaku itu. Apa motifnya termasuk juga apakah dia memang benar mantan PSK. Unsur penerapan pasal nanti setelah rangkaian gelar perkara selesai," ungkapnya.
Kondisi Korban
Saat ini korban mengalami depresi berat atau trauma dan dirawat di RSUD Nunukan.
Termasuk hal yang membuat korban menjadi depresi berat.
Direktur Utama RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan pihaknya menyiapkan tiga dokter spesialis untuk menangani masalah kesehatan remaja yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Saya menugaskan tiga orang dokter spesialis untuk melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap korban. Dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis kesehatan anak, dan spesialis kulit dan kelamin," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Jumat (20/05/2022), pukul 13.00 Wita.
Menurut dr Dulman, korban inisial R itu mengalami depresi berat, lantaran pelecehan seksual yang dialami korban sudah berkali-kali.
dr Dulman mengaku korban dirawat di RSUD Nunukan sejak Selasa (17/05) dengan kondisi jiwa yang cukup memprihatinkan.
Namun saat ini kata dia, korban R sudah tidak ditangani lagi oleh dokter spesialis kesehatan anak dan spesialis kulit dan kelamin.
"Waktu datang keluhannya rasa gatal pada kelamin, takutnya menderita penyakit kelamin. Sifilis tidak didapatkan. Saat ini masalah jiwa anak itu, karena kalau penanganan masalah jiwa anak waktunya tidak sebentar," ujarnya.
dr Dulman katakan korban R cenderung menyendiri, melamun, kadang tertawa dan berbicara sendiri.
"Semoga anak itu segera pulih. Kita prihatin apalagi dia masih pelajar juga, masa depannya masih panjang," tuturnya
Korban Diduga Dicekoki Obat Kuat
Korban sudah lama menjadi budak seks tersangka.
Bahkan informasinya juga korban R sempat diberikan obat kuat dan obat perangsang untuk melayani nafsu sang mantan PSK.
Mengenai obat-obatan yang sempat diberikan terduga pelaku kepada korban, polisi masih menyelidiki hal tersbeut.
"Katanya vitamin tapi perlu pembuktian jenis obatannya apa, tersangka masih diamankan belum dilakukan pemeriksaan mendalam," imbuh Supriadi.
(*/ Tribun-Medan.com)