Demi Stabilkan Keuangan Negara, Pemerintah Sri Lanka Naikkan Harga BBM Hingga Tembus Rekor Tertinggi

Harga BBM jenis bensin akan meningkat dari harga 338 rupee menjadi 420 rupee per liter, solar akan naik dari 289 rupee menjadi 400 rupee per liter.

AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA
Pengemudi becak motor Sri Lanka mengantre untuk membeli bensin di dekat SPBU ibu kota Colombo, Rabu (13/4/2022). Perdana Menteri Sri Lanka hari itu menawarkan bertemu dengan pengunjuk rasa yang menempati pintu masuk kantor presiden, seraya mengatakan dia akan mendengarkan ide-ide mereka untuk menyelesaikan tantangan ekonomi, sosial, dan politik yang dihadapi negara.(AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pemerintah Sri Lanka memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga mencapai 24-38 persen.

Menaikkan harga BBM, merupakan upaya Pemerintah Sri Lanka menstabilkan keuangan negara di tengah krisis ekonomi yang tak kunjung usai.

Langkah tak populis itu terpaksa diambil Sri Lanka agar cadangan devisa negaranya bisa kembali seimbang, sehingga krisis ekonomi yang menimpa 22 juta penduduk Sri Lanka bisa sedikit membaik.

Dilansir dari Reuters, kenaikkan bahan bakar atau BBM akan terjadi pada solar dan bensin, dimana harga bensin akan meningkat sebesar 24 persen dari harga 338 rupee menjadi 420 rupee per liter.

Baca juga: Persiapan Peralihan Pandemi ke Endemi, Lapas Kelas 1 Medan Uji Coba Pelatihan Moralitas Tatap Muka

Baca juga: Abdul Sidik Disiksa Setiap Hari Tanpa Ampun hingga Tewas di Kerangkeng Terbit Rencana

Sementara untuk BBM jenis solar akan dinaikkan 38 persen atau 400 rupee per liter dari sebelumnya hanya dibadrol sekitar 289 rupee per liter.

“Masyarakat miskin akan menjadi yang paling terpengaruh oleh ini.

Solusinya adalah membangun sistem bantuan tunai untuk mendukung orang miskin dan meningkatkan efisiensi sebanyak mungkin." ujar menteri tenaga dan energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera

Meski dengan, menaikkan harga BBM dapat memicu amukan masa dan aksi protes anti-pemerintah.

Namun menurut Wijesekera cara ini sangat efektif untuk menutup kesenjangan besar dalam pendapatan pemerintah Sri Lanka selama beberapa bulan kedepan.

“Dalam jangka pendek kita harus menghadapi periode waktu yang lebih sulit. Ada kemungkinan inflasi akan meningkat lebih jauh." jelas Wijesekera.

Kantor sensus Sri Lanka mencatat, total inflasi di negaranya sepanjang April lalu telah menembus 33,8 persen. Angka ini naik drastis dari inflasi pada Maret kemarin, dimana saat itu total inflasi hanya sekitar 21,5 persen.

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dihajar Inflasi Tinggi, Sri Lanka Nekat Naikkan Harga BBM ke Rekor Tertinggi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved