Berita Medan

KELUARGA Mahasiswi USU yang Sempat Hilang Bantah Jadi Korban Penculikan Bule dari Kampus

Keluarga Rafiqah Fitria Nasution (21), mahasiswi USU jurusan Biologi yang dikabarkan sempat hilang dan telah ditemukan di taman PKK Selayang

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN/HO
Rafiqoh Nasution mahasiswi Fakultas Matematika dan IPA jurusan Biologi Universitas Sumatera Utara yang sempat hilang pada Selasa (24/5/2022). 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Keluarga Rafiqah Fitria Nasution (21), mahasiswi USU jurusan Biologi yang dikabarkan sempat hilang dan telah ditemukan di taman PKK Selayang pada pagi tadi membantah menjadi korban penculikan.

Apalagi, kabar yang tersebar diculik seorang warga negara asing dari dalam Kampus USU.

Rafiqah yang hilang sejak Selasa (24/5/2022) sore sebelumnya dikabarkan dibawa oleh seorang bule yang sering berada di kampus USU.

Informasi itu banyak ditemukan diunggahan pesan WhatsApp sebelum akhirnya Rafiqah ditemukan.

Keluarga Rafiqah pun kemudian memberikan klarifikasi jika kabar itu tidaklah benar. Hal itu disampaikan Khairunnisa Nasution, selaku keluarga Rafiqah.

"Tidak benar dan tidak ada hubungannya. Dan mohon untuk berhenti menyebarkan informasi tersebut," kata Nissa kepada Tribun Medan, Rabu (25/5/2022).

Rafiqah sendiri adalah mahasiswi Fakultas Matematika dan IPA jurusan Biologi Universitas Sumatera Utara.

Mahasiswi semester empat itu sempat hilang kontak dengan keluarga usai mengikuti kuliah.

Setelah hilang selama satu malam, Rafiqah ditemukan di taman kolam Selayang, Jalan Dr. Mansyur pada Rabu (25/5/2022) sekitar pukul 09.00 WIB oleh keluarganya.

"Di taman Selayang, dalam posisi duduk memegang dengkul seorang diri. Itu pun hampir tidak nampak tadi. Dan alhamdulillah dalam keadaan sehat," kata Nisa.

Nisa mengatakan sebelum hilang kontak, korban berada di kampus untuk menyerahkan tugas kuliah. Setelahnya dia berada di Masjid yang berada di kampusnya.

"Dia jam 2 siang sudah kasih tugas kuliah di FMIPA USU, jam empat kemudian kawannya masuk kelas, sementara dia tidak masuk karena memang tidak ada mata kuliah. Temenan nanyak jam berapa pulang Rafiqoh, jam 6 di jemput kakak dia bilang," kata Nisa.

Namun pada pukul 17.46 WIB korban tidak bisa dihubungi. Keluarga pun mulai mencari keberadaan korban namun tak kunjung ketemu.

"Jam enam kurang itu uda kehilangan kontak. Tapi jam tujuh itu helem dia tinggal di masjid kampus USU. Handphone malah mati tidak hidup. Kami cari kampus USU sampai malam tidak ketemu juga. Kita cek CCTV nampak dia diantar abang sepupunya. Waktu keluar tidak nampak," kata dia.

Nisa menduga usai dari masjid Rafiqah berjalan tanpa tau arah dan tersasar. Sebab kata Nisa, kemanakan itu merupakan warga negara Brunai Darussalam. Selain itu Rafiqoh dikenal sebagai pribadi pendiam dan jarang ke luar rumah.

"Mungkin waktu di Masjid dia bangun, dia jalan dan tidak tau kemana. Ayah dan bundanya orang Medan tapi sudah lama tinggal di Brunei Darusalam dia tinggal sama saya di Jalan Marelan Raya. Memang dia anak rumahan, dikamar kamar saja, sudah dua tahun di Medan," tuturnya.

Saat ini Rafiqah pun sudah berada di rumah, namun kata Nisa, kondisi psikologisnya masih tergangu dan belum mau diajak bicara.

"Sampai saat ini dia tidak cakap, dia ditanya pun dia tidak mau bicara. Tapi barang barang seperti handphone dan tas aman tidak ada yang hilang dan juga tidak ada tanda tanda kekerasan. Saat ini kami masih dampingi terus," ujar Nissa.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved