Cacar Monyet
Virus Cacar Monyet, RS Columbia Asia Tengah Kumpulkan Data Analis
Belum selesai penyakit hepatitis misterius, kini datang penyakit baru bernama cacar monyet yang meramaikan kalangan sosial media, Kamis (26/5/2022).
Penulis: Anisa Rahmadani |
Virus Cacar Monyet, RS Columbia Asia Tengah Kumpulkan Data Analis
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Belum selesai penyakit hepatitis misterius, kini datang penyakit baru bernama cacar monyet yang meramaikan kalangan sosial media, Kamis (26/5/2022).
Pasalnya penyakit cacar monyet ini di beberapa negara sudah terdeteksi. Diantaranya Otoritas spanyol telah menyatakan ada 59 masyarakatnya terpapar virus cacar monyet tersebut.
Berdasarkan hal tersebut beberapa Rumah Sakit di Indonesia khususnya Sumatera Utara kembali mempersiapkan penanganan awal pencegahan virus tersebut.
Misalanya Rumah Sakit Columbia Asia Medan tengah sibuk mempersiapkan penanganan awal berbagai macam virus tersebut baik dari Covid-19, Hepatitis Misterius dan Virus Cacar Monyet ini.
Menurut General Manager Rumah Sakit Columbia Asia Denny Hidayat diakuinya sejauh ini ketiga penyakit tersebut masih nol pasien.
"Sejauh ini untuk angka terkonfirmasi positif Covid-19 sudah nol pasien beberapa bulan ini. Kalau hepatitis misterius sejauh ini belum ada laporan begitupun dengan virus cacar monyet ini,"terangnya.
Namun meski nol pasien, dikatakan Denny pihaknya terus siaga terhadap penyakit baru yang akhir-akhir ini banyak bermunculan.
"Kalau ruang isolasi terus kita adakan karena Covid-19 belum diketahui kapan berakhir tapi kalau untuk hepatitis misterius dan Cacar Monyet kita masih lakukan sosialisasi," jelasnya.
Selain sosialisasi kepada masyarakat, beberapa dokter di Rumah Sakit Columbia Asia juga dikatakan Denny diminta untuk mempelajari artikel atau apapun yang berkaitan dengan dua penyakit baru tersebut.
"Sehingga mereka bisa mendeteksi dini apabila ada pasien yang datang dengan ciri-ciri tersebut, bisa cepat tanggap dalam penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Sementara untuk ruangan dua penyakit baru tersebut, diakui Denny masih menggunakan ruangan Covid-19.
"Mengingat pasien Covid-19 juga nol kemudian ruangannya banyak maka untuk sekarang kita masih memakai tempat yang sama," katanya.
Menurut Denny hal utama dalam persiapan menghadapi virus baru adalah dengan ilmu pengetahuan para medis terlebih dahulu.
"Makanya edukasi itu bukan hanya kepada masyarakat kita lakukan tapi juga kepada perawat dan dokter. Karena mereka yang berjumpa pertama kali dengan pasien," paparnya.
Namun Denny berharap, agar tidak ada masyarakat Indonesia khususnya Sumut yang terpapar berbagai macam virus tersebut.
"Mudah-mudahan tidak ada, tapi tetap kita siap siaga dalam menghadapi berbagai macam virus yang datang," tukasnya.
(cr5/Tribun-medan.com)