Potret Makam Syekh Mahmud, Sahabat Nabi Muhammad di Barus Tapteng, Panjangnya Sekitar 8 Meter
Beginilah potret makam sahabat Nabi Muhammad SAW di Indonesia, tepatnya berada di perbukitan di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus Utara.
TRIBUN-MEDAN.com - Sejarah agama Islam memang tak ada habisnya kendati terus dikulik kisahnya.
Kisah-kisah yang dipelajari pun begitu menarik.
Apalagi saat membahas cerita para sahabat Nabi Muhammad SAW pada zamannya kala itu.
Namun siapa sangka, ada makam sahabat Nabi Muhammad SAW di Indonesia.
Makam sahabat rasulullah tersebut bukanlah di tanah Arab Saudi seperti pada umumnya yang sering terlihat.
Melainkan di Indonesia yang sangat jarang diketahui oleh banyak orang, bahkan masyarakat Indonesia sekalipun.
Beliau juga merupakan rombongan pertama datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.
Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam video di kanal YouTube ANDI MADINAH yang 28 Maret 2021 lalu.
Beginilah potret makam sahabat Nabi Muhammad SAW di Indonesia, tepatnya berada di perbukitan di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus Utara.
Diketahui bahwa Barus Utara adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Tapanuli Tengah, provinsi Sumatra Utara, Indonesia.
"Menurut informasi bahwa makam ini dulu letaknya di tepi pantai," ungkap pemilik akun Andi Madinah tersebut dalam video.
"Ini dikuatkan oleh masyarakat yang mengatakan jika mereka menggali sumur di sekitar sini, maka mereka akan menemukan kerang.
Dan kita ketahui kerang adalah hewan dasar laut," bebernya.
"Jadi sangat mungkin pada saat itu orang-orang tidak perlu repot-repot mengantar jenazah ke puncak bukit yang sangat tinggi seperti ini. Karena letaknya tepat di pinggir pantai," sambungnya.
Ini merupakan makam dari Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal.
Menurut informasi, beliau datang ke Indonesia saat masa Khalifah Abu Bakar Ash Siddiq.
Beliau juga merupakan rombongan pertama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.
"Saya sedang berada di makam Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal.
Menurut informasi yang saya terima bahwa dulu jamaah dari Saudi Arabiah dari Mekkah ke sini," ujarnya.
"Dan dia (sahabat Nabi SAW) datang ke Indonesia saat masa Khalifah Abu Bakar Ash Siddiq.
Jadi Syekh Mahmud ini adalah rombongan pertama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam," jelasnya.
Berbeda dari makam warga pada umumnya, makam sahabat Rasulullah SAW ini begitu panjang.
Kira-kira makam Syekh Mahmud memiliki panjang sekitar 8 meter.
Selain itu, pada batu nisannya juga terdapat hadist-hadist Rasulullah SAW.
"Makam ini panjangnya lebih kurang 8 meter," katanya.
"Dan di batu nisannya tertulis hadist-hadist Rasulullah SAW.
Di antaranya hadist-hadist yang menerangkan tentang bahwa orang Islam itu adalah silaturahmi dan berdakwah," katanya.
Beginilah Potret Makam Sahabat Nabi Muhammad SAW di Tanah Eropa
Beginilah potret makam sahabat Nabi Muhammad SAW di tanah Eropa.
Seperti yang dijelaskan oleh YouTuber Alman Mulyana diunggah di akun YouTube-nya pada 24 Mei 2022.
"Kita mau ziarah ke makam sahabat Nabi Muhammad di tanah Eropa," kata Alman dalam video bersama beberapa rekannya.
Nabi Muhammad SAW memiliki sahabat di Eropa.
Sahabat Rasulullah SAW ini bernama Abu Ayyub al-Anshari.
Beliau meninggal dunia di Konstantinopel.
"Jadi makamnya seperti itu ya," ujar Alman.
Makam sahabat Nabi Muhammad SAW ini pun dipindahkan ke tepi benteng Konstantinopel, Istanbul, sesuai dengan wasiatnya.
Konstantinopel atau İstanbul adalah ibu kota Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah.
Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa.
"Bangunan khas Turki kayak gini ya," kata Alman Mulyana sembari memperlihatkan bangunan yang terdapat makam sahabat Nabi tersebut.
Dijelaskan oleh rekan Alman Mulyana, bung Hasibuan dalam video sebagaimana juga dijelaskan dalam hadist bahwa seorang sahabat Nabi Muhammad SAW berada di Turki.
Beliau adalah Khalid bin Zaid atau dikenal dengan nama Abu Ayyub al-Anshari.
Sahabat Rasulullah SAW ini sebenarnya adalah orang Madinah, karena itu beliau disebut al-Anshar.
Diketahui Abu Ayyub al-Anshari merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling tua usianya.
"Beliau juga dikenal akan selalu datang dan ikut dalam setiap peperangan," kata Bung Hasibuan.
Abu Ayyub al-Anshari pernah mendengar kalimat 'Kalian nanti akan menaklukkan Konstantinopel.
Dan sebaik-baiknya Panglima ketika itu adalah Panglima yang menaklukkan Konstantinopel.
Dan sebaik-baiknya pasukan peperangan ketika itu adalah pasukan yang menaklukkan Konstantinopel'.
Karena mendengar kalimat tersebut, Abu Ayyub kemudian bercita-cita agar bisa ikut di barisan peperangan itu.
Akan tetapi, Abu Ayyub jatuh sakit dan wafat saat di perjalanan.
Rupanya saat sakit, Panglima Peperangan bernama Yazid sempat bertanya apa yang dinginkan oleh Abu Ayyub.
Pada saat itu Abu Ayyub berwasiat agar saat nanti dimakamkan di Konstantinopel
Hal itu karena sahabat Nabi Muhammad SAW ini ingin bisa mendengarkan gemerincing pedang pasukan Islam saat menaklukkan Konstantinopel.
Dia juga ingin mendengarkan derap langkah kaki kuda yang menaklukkan Konstantinopel.
Setelah Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1953, makam Abu Ayyub dipindahkan ke tepi benteng Konstantinopel di Istanbul seperti yang diwasiatkan oleh beliau.
Hingga saat ini, makam Abu Ayyub ada di Istanbul, Turki.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Bangka Pos