AKTRIS Amber Heard Jatuh Miskin, Sebut Tak Mampu Bayar Ganti Rugi pada Mantan Suami, Johnny Depp

TRIBUN-MEDAN.COM - Putusan banding memerintahkan Amber Heard membayar ganti rugi sebesar 10,3 juta dollar AS (Rp 150 miliar) kepada Depp dan 2 juta dollar AS (Rp 29 miliar) untuk Heard.

Uang tersebut sebagai kompensasi atas tindak pencemaran nama baik yang terbukti dilakukannya pada mantan suaminya itu, berdasarkan sidang di Virginia, AS.

Besaran ganti rugi ini memang jauh lebih kecil dibandingkan tuntutan awal Johnny Depp sebesar 50 juta dollar AS.

Namun denda tersebut diprediksi akan memicu kesulitan keuangan bahkan bagi aktris sekelas Amber Heard.

Ada kemungkinan, ia gagal membayar ganti rugi tersebut meskipun sudah mengerahkan seluruh harta kekayaannya.

Ia disebut tidak memiliki banyak uang, apalagi sebesar 10,3 juta dollar AS atau Rp 150 Miliar untuk diberikan kepada mantan suaminya itu.

Hal itu disampaikan oleh pengacaranya, Elaine Bredehoft saat tampil di acara bincang-bincang, sehari setelah putusan kasus pencemaran nama baik tersebut.

Namun sejumlah sumber juga mengatakan, aktris Aquaman itu sebenarnya sedang dalam kondisi bangkrut karena besarnya biaya hukum yang dikeluarkan selama sengketa ini.

Ia juga jatuh miskin karena gaya hidup mewahnya di masa lalu yang tidak sesuai dengan kondisi finansialnya.

Aktris asal Texas itu diketahui kerap mengeluarkan banyak uang untuk traveling, pakaian mahal, anggur berkelas hingga hadiah mewah untuk teman-temannya.

Karena status keuangannya yang kini mengenaskan, wanita berusia 36 tahun itu bahkan harus membiayai pengacaranya dengan polis asuransi kepemilikan rumahya.

"Tagihan untuk pengacara Heard sebagian besar telah ditanggung oleh The Travelers Companies di bawah ketentuan polis asuransi aktris tersebut," kata sumber anonim, yang dikutip New York Post.

Terbukti, ia beberapa kali didampingi oleh Pamela Johnson, wakil presiden perusahaan asuransi tersebut, selama pengadilan di Fairfax, Virginia.

Aktris The Rum Diary ini memang memiliki sebuah rumah di California yang bernilai 1 juta dollar AS, dibelinya pada 2019 lalu.

Meskipun asing bagi masyarakat awam, praktik membiayai pengacara dengan polis asuransi ini tergolong lazim dilakukan di Amerika Serikat, khususnya berkaitan dengan kasus pencemaran nama baik.