Siswa SD Tewas Dianiaya Teman Sekelas
FAKTA Memilukan Bocah SD Diduga Digebuki Teman Sekelas, Tewas Setelah Muntah, Kapolres Binjai Atensi
Kasus siswa SD bernama Muhammad Ikhsan Haminti yang meninggal dunia diduga dianiaya digebuki teman sekelas
TRIBUN-MEDAN.COM,BINJAI- Muhammad Ikhsan Haminti, siswa kelas 5 SD Negeri 023971 Kota Binjai meninggal dunia setelah diduga digebuki teman sekelas.
Kasus tewasnya Muhammad Ikhsan Haminti yang diduga digebuki teman sekelas ini pun sudah ditangani Polres Binjai.
Bahkan, Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting mengatensi masalah ini.

Kronologis Ikhsan diduga digebuki teman sekelas
Kasus memilukan yang dialami Muhammad Ikhsan Haminti ini awalnya tidak diketahui oleh orangtua korban, yakni Santi Citra Dewi (37) dan Adi Syahputra (40).
Terungkapnya kasus ini setelah teman-teman Ikhsan yang pernah dianiaya, mengadu pada Santi.
Kebetulan, Santi berjualan makanan ringan.
Setelah Ikhsan dikebumikan, teman-temannya datang menemui Santi.
Saat itulah Santi kaget, bahwa anaknya meninggal dunia karena diduga digebuki teman sekelas.
"Saya tanya sama temannya, mereka juga takut dianiaya oleh anak yang menganiaya Ikhsan," kata Santi ketika diwawancarai Tribun-medan.com, Kamis (9/6/2022).
Santi mengatakan, Ikhsan meninggal dunia pada Selasa, 24 Mei 2022 lalu.
Sehari sebelumnya, atau Senin, 23 Mei 2022, Ikhsan pulang dari sekolah dalam keadaan lemas.
Wajahnya pucat, dan Ikhsan tidak berselera makan.
"Saat itu dia enggak enak badan. Kemudian saya belikan obat, karena muntah-muntah," kata Santi.
Selama satu malam, Ikhsan tidak mau makan.
Bahkan Ikhsan tidak bisa membuka mulutnya.
Kuat dugaan, Ikhsan mengalami trauma berat akibat diduga digebuki teman sekelas.
Keesokan harinya, atau Selasa, 24 Mei 2022, kondisi Ikhsan masih tetap sama.
Santi sempat ingin membawa anaknya ke bidan, tapi Ikhsan menolak.
Ikhsan saat itu sudah tak berdaya, hingga Santi memanggil suaminya untuk pulang dari tempat kerja, guna melihat kondisi anak laki-laki mereka.
"Saya tanya kenapa muntah-muntah terus, dia bilang enggak apa-apa," kata Santi.
Karena curiga, Santi kemudian memeluk sang anak, menanyakan apa yang terjadi.
Di pangkuan Santi, Ikhsan sempat menatap lama ke arah Alquran yang tergantung di dinding rumahnya.
Tak ada kata yang keluar dari mulut Ikhsan.
Bocah malang ini cuma mendekap pasrah di pelukan sang bunda.
Tak lama berselang, Ikhsan meninggal dunia.
Santi pun terpukul dan sedih atas kepergian putranya itu.
Menemukan memar dan luka di tubuh
Setelah Ikhsan meninggal dunia, keluarga mengadakan proses pemakaman.
Jenazah Ikhsan kemudian dimandikan, sebelum dikafani untuk dimakamkan.
Saat dimandikan, keluarga pun kaget, karena menemukan banyak luka memar di tubuh.
"Begitu dimandikan, punggungnya ada memar, dada memar merah kebiruan. Kuping juga terlihat biru," kata Santi.
Setelah dimandikan, jenazah Ikhsan kemudian dimakamkan.
Keesokan harinya, barulah Santi tahu anaknya diduga digebuki teman sekelas.
Saat itu, teman-teman Ikhsan datang memberi tahu Santi, bahwa sebelum Ikhsan meninggal, ada enam anak yang memukuli Ikhsan.
Mereka yang disebut menganiaya Ikhsan, sering juga menganiaya anak lainnya.
Diancam Kepala Sekolah
Santi dan suaminya sempat mendatangi SD Negeri 023971 di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tempat Ikhsan mengenyam pendidikan.
Di sana, Santi ingin bertanya kepada pihak sekolah tentang masalah ini.
Santi juga ingin mendapat jawaban, kenapa tidak ada pengawasan dari sekolah terhadap anak didiknya.
Saat bertemu dengan Kepala SD Negeri 023971, Santi sempat diminta tidak kemana-mana.
Ada dugaan, Kepala SD Negeri 023971 ingin membungkam Santi dan keluarga.
Namun, Santi ngotot mempertanyakan masalah ini.
Sayangnya, Kepala SD Negeri 023971 malah mengancam Santi.
"Kepala sekolah dan orang tua murid yang diduga memukuli anak saya bilang, bahwa tidak mungkin anak mereka memukuli Ikhsan. Kepala sekolah lalu bilang begini, kalau tidak senang lapor saja ke polisi. Kalau ini tidak benar, kepala sekolah mau melaporkan saya juga ke polisi," kata Santi dengan air mata berlinang.
Disdik Binjai panggil kepala sekolah
Kepala Seksi (Kasi) Pembina SD Dinas Pendidikan Kota Binjai, Irwansyah mengaku sudah tahu masalah ini.
Dia pun mengaku sudah memanggil kepala sekolah, tempat Ikhsan belajar.
Hanya saja, Disdik Kota Binjai belum bisa memastikan, apakah Ikhsan benar meninggal karena diduga digebuki teman sekelas, atau karena hal lain.
"Kepala sekolah sudah datang. Kami sudah ketemu dengan keluarga terkait masalah ini. Kita tunggu dari kepolisian untuk mencari kebenarannya," kata Irwansyah.
Kapolres Binjai mengatensi kasus ini
Kapolres Binjai, AKBP Ferio Santo Ginting mengatensi kasus dugaan penganiayaan terhadap Ikhsan.
Bahkan, Kapolres Binjai sempat meyambangi kediaman Ikhsan, untuk bertemu dengan ibu dan ayah korban.
Dalam pertemuan itu, Kapolres Binjai mencari tahu lebih lanjut kebenaran kasus ini.
Dia pun berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas, demi mencari kebenaran yang sesungguhnya.(tribun-medan.com)