Tips dan Trik
KAMU Punya Pasangan Kekasih yang Posesif? Nih Dia Tips Menghadapinya
Memiliki hubungan asmara yaang sehat dan saling mengerti hingga saling mendukung satu dengan lainnya, adalah impian banyak orang.
TRIBUN-MEDAN.com - Memiliki hubungan asmara yaang sehat dan saling mengerti hingga saling mendukung satu dengan lainnya, adalah impian banyak orang.
Namun nyatanya, masih banyak orang yang memiliki pasangan yang terlalu posesif, biasanya rasa posesif wanita lebih tinggi.
Hal itu lah yang bisa mendatangkan masalah tersendiri di dalam hubungan.
Sikap negatifnya bisa berdampak pada kehidupan sosial, pribadi maupun pekerjaan kita.
Lelaki tampaknya memang harus ekstra lebih sabar, jika menghadapi pasangan yang terlalu clingy.
Atau menghadapi pasangan yang cenderung posesif karena adanya perasaan insecure.
Kebanyakan dari mereka juga merasa ingin berkuasa dan tidak suka jika pria menghabiskan waktu sendiri atau bersama teman-temannya.
Umumnya pria akan menanggapi sikap posesif ini dengan cara berbohong untuk menghilangkan kekhawatiran pasangannya. Padahal sebenarnya ini bukan solusi dan malah membuat masalah bertambah besar.
Sebagai alternatif lainnya, ada lima cara yang bisa dilakukan pria untuk menghilangkan sikap posesif kekasih yaitu:
Membuatnya merasa aman
Wanita merasa insecure karena minimnya rasa percayadiri sehingga berdampak pada hubungan pribadinya.
Jika memiliki kekasih seperti ini, cobalah untuk menghilangkan perasaan tak aman yang ia rasakan.
Kamu bisa ajak diskusi soal perasaan khawatir, cemas atau ketakutan yang ada pada dirinya.
Sampaikan pula bahwa ia adalah pribadi yang menarik dan menawan sehingga kita merasa bahagia memiliknya. Rasa percaya diri pasangan yang meningkat bisa menjadi kunci untuk menghilangan sikap negatif ini.
Kenalkan dengan sahabat perempuan kita
Rasa cemburu psangan juga bisa dipicu karena adanya hubungan yang dekat antara sang pacar dengan sahabat atau rekan kerja perempuan.
Sebagai solusi, perkenalkan satu sama lainnya untuk menghilangkan kecurigaan.
Pacar bisa menilai secara langsung bahwa hubungan kita hanya sebatas teman dan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Selain itu, mungkin saja kenalan kita bisa jadi sahabat baru bagi pacar yang memberikan dampak positif.
Jelaskan soal pentingnya privasi
Tegaskan sejak awal kepada pacar soal pentingnya space dan privasi dalam hubungan. Sampaikan pula bahwa kita membutuhkan waktu dan ruang pribadi sebagai bagian dari privasi. Permintaan ini bukan berarti dia tidak lagi penting namun ini dibutuhkan untuk kesehatan mental kita.
Fase terpisah ini juga membuat kita lebih leluasa bergaul atau melakukan berbagai hal yang disukai. Beritahu pula bahwa dia bisa menikmati hal yang sama bersama sahabat, saudara atau keluarganya. Mungkin saja ia akan merasakan manfaatnya sehingga sikapnya lebih kendur.
Jangan berbohong
Kemudian, usahan jangan berbohong. Hal tersebut hanya akan berdampak buruk dalam jangka panjang.
Kita akan terbiasa berbohong terus menerus dan pasangan bisa terjebak pada sikap toxicnya.
Biasakan untuk selalu berkata jujur meski pacar akan marah atau tidak senang dengan hal itu. Paling tidak ia tahu bahwa kita menghargainya dengan sikap jujur sedangkan perilaku paranoidnya sama sekali tidak berguna.
Quality time bersama
Atur quality time bersama pasangan dengan sekedar nongkrong bareng di coffee shop atau berjalan-jalan ke alam.
Cara ini membuat pacar merasa senang, diinginkan dan mendapatkan perhatian kita. Secara bertahap. ini akan menghilangkan kegelisahannya yang memicu sikap posesifnya itu.
Dia akan menyadari tanpa perlu menuntut, kita akan tetap memberikan waktu dan perhatian utama padanya. Sikap posesif bisa menjadi salah satu pertanda toxic relationship. Jika belum terlalu berat, kita bisa mencoba menyelamatkan hubungan dengan mencari solusinya bersama.
Namun jika sikap posesif pacar sudah terlalu membahayakan maka segera minta bantuan kepada ahlinya. Jika dirasa berdampak buruk pada diri sendiri, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan sebelum terlanjur parah.
(cr18/tribun- medan.com)