SOSOK Tifatul Sembiring, Mantan Karyawan PLN yang Jadi Politisi PKS dan Terpilih 3 Periode di DPR RI
Saat masih menjadi mahasiswa, ia dikenal sebagai seorang aktivis. Ia sempat tergabung dan menjadi aktivis di Pelajar Islam Indonesia (PII).
Penulis: Rizky Aisyah |
Sejumlah hal lain yang terjadi selama Tifatul menjabat sebagai Menkominfo adalah lelang penggunaan kanal 3G, adanya mobil pintar sebagai solusi keterbatasan akses internet untuk daerah terpencil.

Akses sambungan telepon untuk 72 ribu desa, jangkauan komunikasi seluler yang mencapai 95 persen dari luas wilayah Indonesia.
Hingga munculnya proyek seperti Indonesia ICT Award (INAICTA), ICT Training Center, proyek e-learning, program beasiswa S-2 dan S-3 IT dan komunikasi serta Indonesia Open Source Award.
Tifatul tidak lepas dari kontroversi ketika ia mengomentari hasil survei Akamai pada kuartal III 2013, yang menempatkan Indonesia pada peringkat kedua terbawah dalam hal kecepatan rata-rata koneksi internet untuk kawasan Asia Pasifik.
Melalui media sosial ia balik menanyakan kepada publik apa urgensi Indonesia untuk memiliki koneksi internet cepat.
Hal tersebut memicu sejumlah respon yang kemudian membuat dirinya dianggap tidak memahami bahwa akses internet cepat, telah menjadi kebutuhan dan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi suatu negara.
Di sisi lain sebagai seorang politikus, Tifatul merupakan seorang pendakwah. Dulu, saat masih menjadi mahasiswa, ia dikenal pula sebagai seorang aktivis dakwah kampus.
Di forum inilah, ia bertemu dan mengenal sang istri. Pekerjaannya sebagai politikus dan pendakwah mengharuskannya berada di luar rumah dengan waktu yang cukup lama.
Selain itu, ia juga mempunyai usaha yaitu penerbitan, ia direktur sekaligus penulis. Ia menamai perusahaannya dengan Asahuddin Press, Jakarta.
(cr30/tribun-medan.com)