Kumpulan Doa

Alasan Doa sebelum Makan dan Minum Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, Was-was Setan Dasim

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan doa sebelum Makan dan Minum sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

Editor: Dedy Kurniawan
Tribun Medan/HO
Ilustrasi makan berbuka puasa 

TRIBUN-MEDAN.com - Dalam melakukan aktivitas apapun umat Islam dianjurkan selalu berdoa dan berzikir.

Termasuk makan dan minum, yang terdapat adab yang diajarkan Rasulullah kepada bagi umat Islam.

Di antaranya ada dengan berdoa terlebih dahulu. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan doa sebelum Makan dan Minum sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

Pendakwah yang kerap disapa UAH menuturkan, umat muslim patut mewaspadai was-was dari Setan Dasim saat Makan dan Minum.

Baca juga: Pantas Digugat Cerai? Dewi Perssik Sempat Nyinyiri Mertuanya di Depan Angga Wijaya, Ini Kata Netizen

Islam mengajarkan adab dalam melakukan sesuatu, termasuk Makan dan Minum.

Selain dianjurkan dalam posisi duduk, makan dan minum juga sebaiknya membaca doa sebelumnya.

Panitia masjid menyusun menu berbuka
Panitia masjid menyusun menu berbuka (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Nabi Muhammad SAW menganjurkan membaca Samillah atau nama-nama Allah SWT sebelum makan dan minum.

"Nabi tidak mengatakan bacalah bismillah, tapi bacalah samillah. Nama Allah ada berapa? Banyak, di antaranya 99. Jadi sepanjang kita menyebut nama Allah dibuat untuk memudahkan, sepanjang kita menyebut nama Allah dengan bahasa apapun, dengan bismillah, ya Allah, Allahumma itu sudah benar," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Budi Priyatno.

Ia menjabarkan Nabi SAW menjelaskan hadist yang panjang diriwayatkan Imam Malik kepada Ali Bin Abi Thalib jika ingin makan maka mengucap basmallah disertai doa berikut:

” اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا فِيما رَزَقْتَنا وَقِنا عَذَابَ النَّارِ باسم اللَّهِ “

"Hadist itu shahih, bahkan ada yang lebih panjang dari itu," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ada pernyataan yang menyatakan hadist itu dhoif atau lemah. Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan asal muasal hadist itu disebut dhoif lantaran ada yang keliru baca kitab.

"Dibaca di kitab Syekh Al-Albani Bab 6930 menyebutkan hadist tentang suami istri apabila membaca doa للَّهُمَّ بارِكْ لَنا فِيما رَزَقْتَنا وَقِنا عَذَابَ النَّارِ maka anak yang lahir tidak tersentuh oleh setan, itu hadistnya yang mana kualitasnya dhoif karena bertentangan dengan doa shahih yang diajarkan Nabi SAW," paparnya.

Dalam ilmu hadist, ada hadist yang redaksinya sama yang satu palsu yang lainnya bisa benar.

Ustadz Adi Hidayat pun mengungkapkan setiap umat muslim yang makan dan minum ada setan Dasim yang salah satu tugasnya adalah menyertai makanan dan minuman yang dikonsumsi.

"Kata nabi, kalau Anda makan atau minum tidak menyertakan kalimat Allah, misalnya mau minum tidak mengucapkan 'bismillah' maka setan Dasim akan berkata kepada kawannya," ucapnya.

Perkataan setan kepada kawan-kawannya 'Kita punya jatah bagian makanan ini. Kita punya jatah bagian dari minuman ini'.

Namun di saat umat Islam mengucapkan kalimat Bismillahirrrahmanirrahim atau bismillah, lalu minum maka Setan Dasim berkata pada kawannya bahwa mereka tidak punya bagian dari makanan atau minuman tersebut.

Namun, tidak perlu khawatir karena ada sebuah doa yang dapat dibaca ketika seseorang lupa membaca doa akan makan atau minum.

"Kalau Anda minum lupa menyebut nama Allah, di pertengahan Anda ucapkan Bismillahi awallu wal akhiru," kata Ustadz Adi Hidayat.

Dengan membaca doa tersebut setan juga akan gagal melancarkan aksinya.

"Maka setan Dasim akan muntahkan kembali, setan Dasim pun berkata ternyata ini bukan bagian kita," jar Ustadz Adi Hidayat.

Dengan demikian jika seorang muslim lupa membaca doa sebelum makan dan minum maka ucapkan 'Bismillah' atau 'Bismillahirrahmanirrahim' agara tidak diikuti Setan Dasim.

Dilansir Tribun Kaltim, berikut 12 adab makan dan minum beserta dalilnya agar aktivitas makan juga mendatangkan kebaikan.

1. Makan dan Minum yang Halal

Sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan untuk makan dan minum hanya yang halal saja.

Allah telah menjelaskannya dalam QS.Al-Baqarah ayat 168,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

2. Mencuci Tangan

Sebelum makan, kita dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dulu.

Hal ini lantaran kadang kita tak sadar dengan benda apa yang terakhir kita pegang.

Apakah benda tersebut bersih, atau juga terdapat virus.

“Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)

3. Baca Bismillah Sebelum Makan

Selanjutnya adalah harus membaca bismillah sebelum makan.

Ingatlah bahwa kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama Allah sebelum memulai segala sesuatu, termasuk makan.

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah SAW., tanganku bersileweran di nampan saat makan.

Maka Rasulullah Saw. bersabda:

“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022).

4. Baca Doa Makan

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)

Sedangkan doa untuk makan sendiri berbunyi:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar”

Artinya: “Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”

5. Segera Makan Begitu Dihidangkan

Makanlah makanan yang telah dihidangkan dengan segera dan jangan membiarkannya begitu saja.

Bahkan meskipun telah terdengar adzan, sebaiknya dahulukan makan terlebih dahulu.

Setelah selesai makan, barulah tunaikan ibadah sholat.

Dari Anas Nabi Saw. bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah juga saw bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)

Hal ini dimaksudkan agar kita dapat beribadah dengan tenang dan tidak memikirkan makanan karena perut kosong ketika melakukan sholat.

6. Makan dengan Tangan Kanan

Rasul sangat menganjurkan untuk makan dengan menggunakan tangan kanan.

Rasul bersabdar, “Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan:

“Makan dan minum dengan tangan kiri ketika ada udzur hukumnya tidak mengapa, adapun jika tanpa udzur maka haram. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarangnya, beliau bersabda:

إن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله

‘sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya‘

7. Tidak Menggunakan Perak dan Emas

Sebagai seorang muslim, kita dilarang untuk menggunakan peralatan makan yang terbuat dari emas dan perak. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah karena emas dan perak adalah peralatan makan yang digunakan oleh penduduk surga nantinya.

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ تَشْرَبُوْا فِيْ آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلاَ تَأْكُلُوْا فِيْ صِحَافِهِمَا، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا، وَلَكُمْ فِي الآخِرَةِ

Janganlah kamu minum dengan gelas (yang terbuat) dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak, karena sesungguhnya yang seperti itu adalah untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan buat kamu di akhirat. [Muttafaq ‘alaihi].

8. Tidak Meniup Makanan atau Minuman

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma dijelaskan tentang larangan meniup untuk mendinginkan makanan atau minuman yang masih panas:

"Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma bahwa Nabi Muhammad Saw melarang pengembusan nafas dan peniupan (makanan atau minuman) pada bejana," (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Jika ditinjau dari segi kesehatan, para ahli juga tidak menganjurkan hal ini.

9. Mengambil Makanan yang Jatuh

Bagi sebagian orang, makanan yang jatuh dianggap sudah kotor dan tidak layak untuk dimakan lagi.

Namun tidak di dalam Islam. Islam mengajarkan untuk selalu menghargai setiap makanan, meskipun itu hanya sebutir nasi.

Rasul bersabda,“Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)

10. Makan Bersama

Rasul sangat menganjurkan untuk makan bersama-sama. Makan bersama-sama akan membuat makanan yang kita makan jadi lebih berkah.

Jika seseorang merasa tidak kenyang setelah makan, mungkin dikarenakan ia makan sendirian.

Namun akan berbeda jika ia makan bersama-sama, maka ia akan kenyang karena makanan tersebut lebih berkah. Nabi Saw. berkata:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda, “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764. Kata Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

11. Tidak Berlebihan

Allah sangat tidak menyukai orang yang berlebihan dalam segala sesuatu, termasuk makan.

Makanlah secukupnya dan jangan mengambil makanan melebihi apa yang dapat kita makan.

Jika berlebihan, maka tentu akan menjadi mubazir dan akhirnya boros.

Sedangkan boros adalah temannya setan. Allah berfirman:

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31).

12. Berdoa Setelah Makan

Berdoa tak hanya dilakukan sebelum makan, tapi juga sesudah makan.

Rasul telah mengajarkan kita untuk berdoa sesudah makan, sebagaimana sabdanya, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Alhamdu lillaahil ladzi ja'alahuu 'adzbam furootam birohmatihii wa lamyaj'alhu milhan ujaajam bidzunuubinaa

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami"

(*/Tribun-Medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved