Pemusnahan Narkotika
Pemusnahan Sabu 32 Kilogram, Edy Rahmayadi Sebut Narkoba Sudah Masuk Ke Semua Lini
Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengajak seluruh pihak untuk tegas memberantas.
Pemusnahan Sabu 32 Kilogram, Edy Rahmayadi Sebut Narkoba Sudah Masuk Ke Semua Lini
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengajak seluruh pihak untuk tegas memberantas narkotika.
Hal ini dikatakannya usai kegiatan Peringatan Hari HANI yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (27/6/2022).
Menurut Edy, penggunaan Narkoba di Indonesia khususnya di Sumut sudah masuk ke berbagai lini.
"Permasalahan narkoba ini sudah masuk ke semua lini, ada TNI ada Polri. Untuk di Pemerintahan Peovinsi Sumut sendiri akan terus kita rapatkan untuk memberantas ini. Apalagi saat ini TNI, Polri juga sudah tegas dalam memberantas narkoba," terang Gubernur Edy pada wartawan.
Dalam memperingati HANI ini tampak hadir pula pihak BNNP Sumut, Kapolda Sumut Irhen Pol Panca Putra Simanjuntak, Waka Kajatisu Edyward Kaban dan sejumlah Forkopimda lainnya untuk memusnahkan narkotika jenis sabu-sabu seberat 32 kilogram di halaman Rumah Dinas Gubernur Sumut.
Selain melakukan tindak tegas, Edy juga mengatakan harus menjadi prioritas untuk memberikan pengertian dengan sistem penindakan.
"Ini juga yang telah kita lakukan beberapa kali untuk menyelesaikan persolan ini. Wartawan juga harus ingatkan ini jangan sampai berhenti," ujarnya.
Di jajaran Pemprov Sumut sendiri, disebutkan Gubernur Edy dalam memberantas narkotika dilakukan sistem pemeriksaan secara acak pada ASN.
"Kita mendukung pemberantasan ini sifatnya sample tidak terus-menerus dilakukan karena alat pengecekan itu tidak murah. Apalagi persoalan narkoba ini tidak klise hanya kita belum menemukan format yang benar," ungkapnya.
Melalui peringatan HANI ini, diungkapkan Edy bukan hanya Sumatera Utara saja yang berperang dengan narkoba tetapi seluruh dunia yang artinya secara internasional ikut memusuhi narkoba.
"Jadi yang memusuhi narkoba ini adalah dunia bukan hanya di Sumut saja. Begitulah beratnya narkoba ini. Saya yakin tidak ada yang melindungi ini karena semua orang takut sama Tuhan. Akan tetapi kehebatan penggunaan ini yang belum bisa kita atasi hingga kini," pungkas Edy.
(cr14/tribun-medan.com)