Pembunuhan Siswi di Langkat
KRONOLOGI Pembunuhan Siswi SMP di Langkat, Korban Dua Kali Dirudapaksa Sang Kekasih
Ternyata kasus pembunuhan di Langkat dilatarbelakangi oleh hubungan asmara antara pelaku dan korban.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ternyata kasus pembunuhan di Langkat dilatarbelakangi oleh hubungan asmara antara pelaku dan korban.
Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Luis Berltran Krisnadhita Marissing menjelaskan bahwa, pelaku bernama Fajar Sidik (19) dan korban berinisial AS (14) memiliki hubungan spesial.
"Antara mereka ada hubungannya. Keduanya berpacaran," kata Luis kepada Tribun-medan, Selasa (28/6/2022).
Namun, saat ini Luis mengaku masih melakukan pendalaman lagi terkait motif pasti pembunuhan terhadap.
"Ini masih nyisir barang bukti yang lain, punya korban ini. Pelaku masih diintrogasi untuk mengetahui pasti motifnya," sebutnya.
Baca juga: KONDISI Terkini Pendeta yang Terkena Tembakan OTK di Deliserdang
Sementara itu, Kasi Humas Polres Langkat, AKP Joko Sumpeno membeberkan kronologis kejadian pembunuhan yang terjadi, pada Rabu (15/6/2022) silam.
Siang itu, pelaku melihat korban dan memintanya untuk naik ke atas sepeda motor milik pelaku.
Kemudian, keduanya pergi menuju ke lapangan golf di kawasan tersebut.
Setibanya di sana, pelaku merayu korban untuk melakukan perbuatan asusila.
"Ketika pelaku hendak membuka baju korban, korban menolak dan menggigit bibir pelaku, sehingga pelaku merasa sakit," bebernya.
Joko menambahkan, ketika itu pelaku tidak terima dengan perlakuan korban dan langsung memukul bagian belakang kepala korban.
"Dipukul pakai tangan di bagian kepalanya, lalu korban pingsan. Kemudian pelaku membuka pakaian korban, dan melakukan tindakan asusila," sebutnya.
Baca juga: TAMPANG Pembunuh Siswi SMP di Langkat
Ia menjelaskan, setelah melakukan tindakan asusila tersebut, korban kemudian tiba-tiba sadar dan menangis.
Pelaku yang panik melihat tingkah korban, kemudian kembali memukul nya lagi hingga korban pingsan.
"Pelaku ini kemudian kembali melakukan tindakan asusila kepada korban. Selesai itu korban dan takut korban sadar kembali, pelaku memukul korban yang dalam keadaan pingsan dengan menggunakan batu ke arah kening, kepala dan lehernya," tuturnya.
Lebih lanjut, Joko mengungkapkan setelah menghajar korban menggunakan batu kemudian pelaku memasukkan pakaian seragam korban ke dalam tas.
Lalu, pelaku membuang tas tersebut ke dalam semak-semak tidak jauh dari lokasi.
"Setelah itu, pelaku pun pulang dan meninggalkan korban di lokasi dalam keadaan tidak sadarkan diri," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)