Idul Adha 1443 Hijriyah

MAKNA Larangan Potong Kuku dan Rambut Bagi yang Berkurban Idul Adha, Ini Keutamaannya

Orang yang berkurban dianjurkan tidak memotong kuku dan rambut. Berikut ini hikmah dari adanya

Editor: Dedy Kurniawan
Instagram Atta Halilintar
Amalan Idul Adha - hewan kurban 

Shohibul qurban sendiri merupakan perwakilan keluarga yang hendak melakukan kurban.

Baca juga: Usai Cita Citata Dicap Pelakor, Rumah Tangga Didi Mahardika & Rosmanizar Hancur: Kami Berpisah

Adapun anggota keluarga yang diikutkan dalam pahala qurban, baik sudah dewasa atau belum, maka mereka tidak terlarang memotong bulu, rambut dan kuku.

Lalu apa yang dimaksud rambut yang tidak boleh dipotong?

Larangan di sini termasuk mencukur habis, memendekkan, mencabut, membakar, atau memotongnya menggunakan bara api.

Rambut yang tidak diboleh untuk dipotong maupun dikurangi termasuk di antaranya rambut kepala, rambut yang ada di badan, termasuk bulu ketiak, kumis, hingga bulu kemaluan.

Apa hikmah di balik larangan untuk memotong rambut dan kuku di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini?

Menurut ulama Syafi'iyah, hikmah larangan di sini adalah agar rambut dan kuku tadi tetap ada hingga kurban disembelih.

Tujuannya, agar makin banyak dari anggota tubuh yang terbebas dari api neraka.

Larangan ini berlaku sampai hewan yang dikurbankan disembelih.

Sementara itu, ada pula ibadah sunnah yang bisa dikerjakan pada10 hari di bulan dzulhijjah yakni berpuasa.

Puasa 10 hari sebelum Idul Adha 2022 ini termasuk di antaranya Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah, dan Puasa Tarwiyah.

Adapun keutamaan ketiga puasa ini berbeda-beda setiap harinya.

Puasa Dzulhijjah sendiri mulai dapat dilaksanakan hari Jumat (1/7/2022) atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah.

Niat puasa Dzulhijjah sebagai berikut.

"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved