Kasus Pembunuhan di Siantar

Nasib Rosida Damanik Tewas Dibunuh Pacarnya, Lehernya Disayat-sayat, Hidung dan Kemaluannya Ditusuk

Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar AKP Banuara Manurung menyampaikan, motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati

Editor: AbdiTumanggor
HO
PEMBUNUHAN SADIS DI SIANTAR: Rosida Damanik tewas dibunuh pacarnya yang bernama Liharmansyah Saragih (kiri) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Nasib Pilu dialami Rosida Damanik berusia 28 tahun.

Rosida diketahui mengontrak salah satu rumah di Jalan Rondohaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Ibu anak dua ini ditemukan tewas di semak-semak di sekitar Pemandian Pulau Batu (Pulbat) di Jalan Sibatubatu, Kelurahan Bahsorma, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar. 

Keterangan polisi, Rosida Damanik tewas setelah dihabisi pacarnya sendiri yang bernama Liharmansyah Saragih pada Senin (11/7/2022) malam.

Paling memilukan, jasad korban ditemukan sangat mengenaskan, lehernya disayat serta hidung dan kemaluannya ditusuk dengan ranting pohon.

Kasus ini pun tak pelak menghebohkan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

Motif Pelaku

Kapolsek Siantar Martoba AKP Manaek S Ritonga mengatakan, motif pelaku (Liharmansyah Saragih) nekat menghabisi nyawa korban (Rosida Damanik) lantaran karena sakit hati.

“Pelaku merasa dikhianati oleh korban sehingga pelaku dendam dan sakit hati kepada korban. Dan pelaku telah menyerahkan diri dan merenung serta menyesali perbuatannya karena merasa bersalah,” kata Manaek.

Lanjut AKP Manaek, bahwa korban Rosida Damanik dan Liharmansyah Saragih telah menjalin asmara selama setahun terakhir.

Hubungan itubpun menuju perpecahan tatkala Rosida, menurut keterangan Liharmansyah, menjalin hubungan (selingkuh) dengan laki-laki lain.

Liharmansyah melihat Rosida menerima tamu laki-laki di indekosnya yang berada di Jalan Rondohaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba.

Liharmansyah yang mengetahui hal tersebut menduga pacar dan tamunya berbuat tak senonoh.

“Kemudian pelaku dan korban bertemu di kos-kosan tersebut, lalu korban ada mengajak pelaku untuk mandi-mandi ke Pemandian Pulau Batu Atas ajakan korban, maka pelaku pun menerimanya sehingga pelaku ada mempersiapkan sebuah tas yang berisikan baju, celana, sabun dan handuk. Namun di dalam tas tersebut sudah ada pisau cutter yang sudah lama berada di dalam tas tersebut,” kata Manaek.

Selama setengah jam korban dan pelaku berjalan kaki,  pelaku berkata kepada korban dengan mengajaknya menikah. Namun korban menolak dan sempat berkata kasar.

“Korban menampar kepala pelaku saat sedang jongkok, selanjutnya pelaku berdiri dan langsung menjambak rambut korban dengan mengunakan kedua tangannya, dan dibalas oleh korban kembali menjambak rambut pelaku,” kata Manaek.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved