Pembunuhan Suami Istri
FAKTA BARU, Terduga Pembunuh Pasangan Suami Istri di Samosir Tinggalkan Motor Curian di Simalungun
Polda Sumut mengungkap fakta baru soal kasus pembunuhan suami istri di Simanindo, Kabupaten Samosir
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dan Polres Samosir menemukan fakta baru terkait pembunuhan pasangan suami istri Jimmi Gultom (44) dan Heni Kartini (40) di Desa Martoba Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, terduga pelaku pembunuhan meninggalkan motor Honda Scoopy warna merah BK 5660 WAB milik korban di tengah jalan, yang ada di kawasan Kabupaten Simalungun.
Adapun lokasi penemuan motor korban persisnya di Desa Sibaganding, Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Pembunuhan Suami Istri di Samosir, Pelaku Orang Dekat, Dir Krimum Kerahkan Pasukan Lakukan Perburuan
"Ya sudah, berhenti di situ saja hilang, enggak ada orangnya. Kayaknya enggak berhasil dilewatkan," kata Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (13/7/2022).
Tatan menyebut, pihaknya telah menemukan beberapa petunjuk dan lokasi yang dicurigai tempat pelarian pelaku.
Namun dia belum mau menjelaskan lebih lanjut soal ini.
Yang pasti dia mengatakan antara pelaku dan korban diduga sesama pekerja hotel.
Keduanya pun disebut saling kenal satu sama lain.
"Mohon waktu. Secepat mungkin akan kita amankan. Petunjuk-petunjuk sudah kita dapatkan."
Kronologis pembunuhan pasangan suami istri
Pria bermarga Gultom dan istrinya yang merupakan boru Jawa diduga dibunuh teman sekerja.
Pelaku disebut berinisial MR.
Menurut keterangan polisi, kasus pembunuhan suami istri ini pertama kali diketahui oleh anak korban.
Sekira pukul 13.45 WIB, anak korban yang duduk di bangku SMA pulang dan hendak menemui orangtuanya.
Baca juga: MENGERIKAN, Rosida Damanik Digorok Pacar, Hidung dan Kemaluan Ditusuk Kayu dan Ditelanjangi
Ketika masuk ke dapur hotel, sang anak curiga, pintu dalam keadaan terbuka dan kondisi sudah acak-acakan.
Ketika sampai di bagian belakang dapur, sang anak kaget bukan kepalang, melihat orangtuanya sudah terbujur kaku bersimbah darah.