Berita Internasional
Gotabaya Rajapaksa Kabur ke Maladewa, Parlemen Sri Lanka Belum Terima Surat Pengunduran Diri
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan telah kabur ke Maladewa, tepatnya ke Kota Male pada Rabu (13/7/2022) pagi.
Kekurangan makanan, gas untuk memasak, bahan bakar, dan obat-obatan memicu kemarahan publik atas apa yang dianggap banyak orang sebagai salah urus, korupsi, dan nepotisme.
Dinasti Runtuh
Perpecahan keluarga dimulai pada bulan April, ketika protes yang berkembang memaksa tiga kerabat Gotabaya Rajapaksa, termasuk menteri keuangan, untuk keluar dari jabatan kabinet mereka dan satu lagi meninggalkan pekerjaan menterinya.
Pada bulan Mei, pendukung pemerintah menyerang pengunjuk rasa dalam gelombang kekerasan yang menewaskan sembilan orang.
Kemarahan para pengunjuk rasa berbalik melawan Mahinda Rajapaksa, yang ditekan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri.
Tapi Gotabaya Rajapaksa menolak untuk pergi, memicu teriakan di jalan-jalan "Gota Pulang!"
Sebaliknya, dia melihat penyelamatnya di Ranil Wickremesinghe, seorang politisi oposisi berpengalaman yang dia bawa untuk membawa negara keluar dari jurang maut.
Namun, pada akhirnya, Ranil Wickremesinghe tidak memiliki kekuatan politik dan dukungan publik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jatuh Bangun Dinasti Rajapaksa di Sri Lanka: Akhiri Perang, Tak Mampu Bayar Utang hingga Kini Runtuh dan di Kompas.com dengan judul Presiden Sri Lanka Berhasil Kabur, Parlemen Belum Terima Surat Pengunduran Diri
