Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Irjen Napoleon Bonaparte Bicara Tewasnya Brigadir Yosua, Tidak Ada yang Bisa Ditutup-tutupi

Mulai dari pemaparan kasus yang terkesan lama dari polisi,  CCTV di area rumah tersebut dinyatakan rusak hingga tiga handphone Brigadir Yosua dinyatak

Editor: Salomo Tarigan
Kolase/Tribun-Medan.com/IST
Foto kolase Irjen Polisi Napoleon Bonaparte 

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merespos soal kasus baku tembak antar ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

"Termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," jelasnya.

Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri ini menyebut pihaknya juga sudah berkooridnasi dengan pihak eksternal institusi Polri dalam mengawal kasus tersebut.

"Satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM terkait isu yang terjadi sehingga di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," ungkapnya.

Ayah Brigadir J Ingin Lihat Rekaman CCTV Demi Terungkapnya Kebenaran

Samuel Hutabarat sadar anaknya bernama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang sudah tewas ditembak, tak mungkin hidup lagi di dunia ini.

Polisi menyebut Brigadir J atau Yosua Hutabarat ditembak berawal dari pelecehan dan penodongan senjata kepada istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Peristiwa itu disusul dengan baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.

Dikutip dari artikel di TribunJambi.com dengan judul PENEMBAKAN BRIGADIR J, Ayah Ingin Lihat Rekaman CCTV Demi Terungkapnya Kebenaran, Samuel kini hanya menginginkan kebenaran atas tewasnya anaknya itu, bukan hanya sebatas pernyataan.

Dia sangat ingin bisa melihat rekaman CCTV baku tembak di tempat kejadian perkara.

Samuel sudah siap menyaksikannya walaupun mungkin isinya mengerikan.

Hal ini untuk kebenaran, apakah memang anaknya lebih dulu melakukan penembakan.

Dia menyebut di rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan juga pengawasan ketat.

"Itu kan rumah perwira tinggi, tolong diperlihatkan rekaman CCTV," katanya, di rumahnya yang berada di Sungai Bahar, Provinsi Jambi, Selasa (12/7/2022).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved