Brigadir J Tewas Ditembak

Peristiwa Mematikan di Rumah Dinas Kadiv Propam Dipisahkan Jadi Dua Kasus, Putri Laporkan Brigadir J

Ketika istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi telah melaporkan perbuatan almarhum Brigadir J ke Polres Jakarta Selatan.

Editor: AbdiTumanggor
Instagram
Kolase Foto Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Brigadir Josua Hutabarat (Brigadir J). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketika istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi telah melaporkan perbuatan almarhum Brigadir J ke Polres Jakarta Selatan.

Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi yang mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan langsung dari Ibu Kadiv Propam.

“Kami menerima LP atau laporan polisi dari Ibu Kadiv Propam dengan pasal tersangkaan 335 dan 289,” terang Kombes Pol Budhi Herdi.

Adapun Pasal 335 KUHP berbunyi: Barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain.

Kemudian Pasal 289 KUHP berbunyi: Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan cabul, dihukum karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan dengan pidana selama-selamanya sembilan tahun.

Budhi menegaskan pihaknya bakal memproses laporan tersebut karena istri dari jenderal polisi bintang dua itu juga merupakan seorang warga negara yang mempunyai hak dengan masyarakat pada umumnya.

"Tentunya ini juga ini kami buktikan dan proses, karena setiap warga negara punya hak yang sama di muka hukum. Equality for law juga benar-benar kami terapkan," ujar Budhi.

Di sisi lain, Kombes Pol Budhi Herdi juga menjelaskan terkait hasil autopsi, bahwa ditemukan 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar pada tubuh Brigadir J.

"Berdasarkan hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati disampaikan bahwa ada tujuh 7 tembak masuk dan 6 luka tembak keluar, lalu ada 1 proyektil bersarang di dada," ungkap Kepala Polres Jakarta.

TIM Kabareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto olah TKP di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Rabu (13/7/2022) dini hari. TIGA Petugas Inafis Mabes Polri tampak membawa dua unit koper dari dalam rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat oleh TKP Kasus baku tembak dua anggota Polri, Selasa (12/7/2022) malam di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)
TIM Kabareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto olah TKP di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Rabu (13/7/2022) dini hari. TIGA Petugas Inafis Mabes Polri tampak membawa dua unit koper dari dalam rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat oleh TKP Kasus baku tembak dua anggota Polri, Selasa (12/7/2022) malam di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. (KOMPAS.com/Tria Sutrisna) (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

Dipisahkan Jadi Dua Kasus, Satu Kasus Dugaan Pelecehan dan Satu Kasus Penembakan

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terdapat 2 laporan dalam kasus penembakan di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022) lalu itu.

Dua laporan tersebut kata Kapolri, yakni terkait ancaman kekerasan terhadap perempuan dan percobaan pembunuhan yang terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri.

"Kasus pidana ada dua laporan polisi," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers, Selasa (12/7/2022) yang ditayangkan dalam kanal youtube kompas TV.

Kapolri menyebut, laporan pertama percobaan pembunuhan dan kedua ancaman kekerasan terhadap perempuan. "Laporan kekerasan terhadap perempuan dalam hal ini penggunaan pasal 289," ujar Kapolri.

Dua laporan ini, sebut Kapolri, sudah ditangani Polres Jakarta Selatan dan diminta untuk laporan tersebut penanganannya betul-betul ditangani sesuai prinsip-prinsip yang berlaku.

"Prinsip yang berlaku itu dengan sistem Scientific Crime Investigation," tegas Jendral Listyo.

Komas Perempuan Fokus pada Dugaan Pelecehan Perempuan

Sementara, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan membenarkan istri kepala divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo alami pelecehan seksual. Di mana, Komnas Perempuan mendatangi unit perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk menanyakan penjelasan dugaan kasus pelecahan seksual yang dialami istri Kadiv Propam.

Berdasarkan pertemuanya, Komnas Perempuan jelaskan terdapat dua peristiwa yakni dugaan kasus pelecehan seksual dan kasus yang kedua adalah penembakan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani. "Kasus ini betul ada kekerasan seksualnya ada kasus penembakanya. Mari kita pisahkan sehingga pada saat yang bersamaan hiruk pikuk penembakan tidak membuat korban menjadi lebih trauma, itu pesan saya," ungkapnya Rabu (13/7/2022).

Yentriyani menjelaskan, kedatangan Komnas Perempuan ke PPA berdasarkan undangan untuk mengetahui posisi istri Kadiv Propam sebagai korban.

"Jadi hari ini kami diundang untuk mendengarkan lebih lanjut bagaimana sebetulnya posisi, khususnya yang laporan dari Ibu P, yang menjadi korban kekerasan seksual di dalam kasus (adu tembak) itu," ungkapnya.

Yentriyani pun enggan untuk menjelaskan informasi yang disampaikan oleh penyidik unit PPA.

Dia hanya mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikian kepolisian. "Lebih lanjutnya tentang kasusnya dan lain-lain silakan tanyakan ke penyidiknya aja. Mari kita buka porsi menghormati hak korban yang dengan penuh keteguhan melaporkan kasus yang dialami," ucapnya.

Putri Telah Diperiksa 

Putri Candrawathi juga kini telah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan. Putri diperiksa penyidik terkait tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah singgahnya.

Ada pun yang diperiksa ini setidaknya sudah empat orang saksi. Selain Putri dan Bharada E, polisi juga memeriksa R dan K. "Ada saksi R sama saksi K (yang sudah diperiksa)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Budhi menyebut keduanya diperiksa karena berada di lokasi saat kejadian baku tembak. "Kalau R itu sopirnya ibu (istri Irjen Sambo), kalau K kayaknya pembantu ya," jelasnya.

Selain pemeriksaan, juga dilakukan pendampingan terhadap istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Ibu Kepala Divisi Propam Polri itu juga kami lakukan pendampingan secara psikologi," kata Kombes Budhi di Mapolres Jaksel.

Sementara Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Nurul Azizah belum mengetahui kondisi istri Irjen Ferdy Sambo. Tapi diakui soal pendampingan psikologi.

"Kalau keadaannya saya tidak ada informasi. Kalau pendampingan ada," kata Kombes Nurul Rabu (13/7/2022.

Putri Ferdy Sambo istri Irjen Pol Ferdy Sambo
Putri Ferdy Sambo istri Irjen Pol Ferdy Sambo (twitter)

Dikutip dari Tribunnews.com, adapun sosok psikolog yang ditunjuk untuk memberikan pendampingan kepada Putri Candrawathi ialah Novita Tandry. 

Novita Tandry menyebut kondisi Putri masih trauma atas insiden pelecehan hingga baku tembak ajudan suaminya hingga menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Masih syok, jadi semalam saya bertemu pendampingan dengan beliau. Beliau masih syok, saya bisa katakan stres sedang ke berat ya dengan tahapannya. Trauma itu dengan kejadian hari Jumat kemarin," kata Novita, Rabu (13/7/2022).

Selama 1,5 jam, kata Novita, Putri Candrawathi menceritakan apa yang dia alami saat insiden pada Jumat (8/7/2022).

Novita menyebut dampak psikologi yang diterima Putri sangat besar ketika menjadi saksi kunci insiden berdarah yang dilakukan sopir dan ajudan suaminya tersebut.

"Terus menerus menangis, karena harus menjelaskan apa yang terjadi. Diceritakan tapi tidak tuntas, dan akhirnya saya menyetop, menceritakan kembalinya ini," jelas Novita.

Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J tangisi jasad putranya.
Keluarga  Brigadir J tangisi jasad putranya. (HO / Tribun Medan)

Di samping itu, dia juga menyoroti keempat anak dari Putri dan Irjen Pol Ferdy Sambo yang bisa terdampak terhadap tumbuh kembangnya soal kejadian ini.

"Ibu yang mengalami trauma seperti ini, keadaan emosi yang tidak stabil tentunya anak-anak akan memberikan pengaruh kepada keempat anak ini, kasihan bagaimanapun bukan hanya menyangkut seorang ibu, tapi juga istri," bebernya.

Seperti diketahui, Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada ER karena diduga terpergok masuk ke kamar Putri Candrawathi, istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Insiden berdarah itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB, di rumah jenderal bintang dua itu, di Komplek Polri, Duren Tiga, Jaksel.

POTRET IRJEN POL FERDY SAMBO DAN ISTRI: Rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, diduga menjadi lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, pada Jumat (8/7/2022) lalu.
POTRET IRJEN POL FERDY SAMBO DAN ISTRI: Rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, diduga menjadi lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, pada Jumat (8/7/2022) lalu. (Kolase Abdi Tumanggor/Tribun-Medan.com/Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

Pemberitaan sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan pada saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo sedang tidak ada di rumah.

"Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang tes PCR," kata Brigjen Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/7) malam.

Menurut penjelasan Brigjen Ramadhan, peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Ferdy Sambo.

Dia menjelaskan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi eks Dirtipidum Bareskrim itu saat Putri Ferdy Sambo sedang beristirahat.

Setelah memasuki kamar, Brigadir J disebut melecehkan istri perwira tinggi Polri itu sembari menodongkan senjata api.

"Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan pistol kepada istri Pak Kadiv," beber Brigjen Ramadhan.

Ketika itu, istri Irjen Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Rupanya, teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang saat itu berada di lantai dua rumah tersebut.

"Dari atas tangga jarak sepuluh meter (Bharada E) bertanya ada apa bang? Namun, direspons tembakan oleh Brigadir J," ungkap Ramadhan.

Setelah itu kedua polisi tersebut terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir J di dekat kamar mandi.

Hingga kini, kasus ini masih penuh misteri sehingga publik penasaran. Padahal masalahnya sudah dipaparkan Polri, tapi masih saja banyak persepsi, tanggapan, spekulasi, yang beredar di publik. 

Publik ingin masalah ini terang benderang dan transparan. Begitu juga dengan pihak keluarga Brigadir J agar kasus ini dituntaskan seterang-terangnya. Mereka ingin keadilan atas kematian putranya.

Kini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah membentuk tim khusus untuk menuntaskan kasus ini. Tim khusus yang ditugaskan untuk menangani masalah ini pun tak tanggung-tanggung, di antaranya yaitu Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri,  Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada, serta Kompolnas.

Irjen Pol Ferdy Sambo dan Istri, Ny. Putri Ferdy Sambo
Irjen Pol Ferdy Sambo dan Istri, Ny. Putri Ferdy Sambo (twitter)

Benarkah, istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo dilecehkan oleh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J seperti penuturan polisi sebelumnya?

Kini, tim khusus telah kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Terlihat sejumlah pejabat kepolisian berada di lokasi untuk melakukan olah TKP yang di antaranya Karo Wassidik Mabes Polri Brigjen Iwan Kurniawan dan Dirttipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Djajadi.

Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto juga tampak memantau anak buahnya melakukan olah TKP.

Terlihat pula Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Harun dan sejumlah penyidik di lokasi.

Selain itu, petugas dari Inafis Polri juga hingga Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri berada di lokasi dalam olah TKP tersebut.

Garis polisi yang sebelumnya dipasang, kini sudah kembali dilepas oleh pihak kepolisian.

Di samping itu, petugas Inafis Polri juga terpantau membawa tiga buah koper yang dua di antaranya berwarna hitam dan satu berwarna orange dibawa untuk penyidikan dari rumah Irjen Pol Ferdy Sambo. Hingga kini, belum ada keterangan resmi terkait hasil olah TKP yang dilakukan kali ini.

Sebelumnya, pada Selasa (12/7/2022) malam, polisi juga telah melakukan olah tkp rumah Irjen Sambo. "Ya betul (olah tkp)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).

Potret Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo dan Keluarga Kompak
Potret Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo dan Keluarga Kompak (HO / Tribun Medan)
Brigadir J ditembak mati
Brigadir J ditembak mati (HO)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara soal CCTV

Sementara, Kapolri Listyo menyebut rusaknya CCTV yang berkaitan dengan kasus ini menjadi ranah tim khusus yang telah dibentuk. Sehingga, ini menjadi tugas tim gabungan untuk mengusut secara mendalam terkait kasus tersebut.

"Saya kira kalau terkait hal seperti itu (CCTV rusak), tentunya nanti terkait dengan kaitannya dengan kasus, tentunya tim gabungan yang akan memberikan masukan," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Listyo kemudian menyinggung soal pentingnya CCTV untuk pengamanan, khususnya bagi para anggota Polri. Seusai kejadian baku tembak ini, Listyo memastikan tim yang dibentuk akan bekerja dengan baik dan mempertanggung jawabkan fakta-fakta yang didapat.

"Terkait dengan pengamanan terhadap rumah kita masing-masing tentunya kita sarankan memang terhadap pengamanan dilengkapi dengan CCTV, itu kan menjadi bagian yang penting untuk pengamanan di kegiatan masing-masing," ungkapnya.

Dikutip dari Tribunnews.com, sebelumnya polisi menyebut bahwa tidak ada bukti rekaman CCTV saat insiden baku tembak terjadi. Peristiwa itu berlangsung di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) kemarin. Baku tembak melibatkan dua ajudan Irjen Ferdy Sambo, yakni Brigadir J dan Bharada E.

Baca juga: FOTO-FOTO Putri Candrawathi Istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo

(*/Tribun-medan.com/tribunnews.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved