Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Temui Keluarga Brigadir J di Jambi, Komnas HAM Klaim Temukan Banyak Fakta Baru: Sangat Berbeda
Dalam pertemuan di Jambi, Komnas HAM memberi isyarat banyaknya fakta baru yang mereka dapatkan setelah bertemu keluarga Brigadir J.
TRIBUN-MEDAN.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang berada di Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (16/7/2022) sore.
Dikutip dari TribunJambi.com, kedatangan rombongan yang dipimpin komisioner Komnas HAM, Choirul Anam untuk mencari keterangan maupun fakta dari insiden yang menewaskan Brigadir J.
Usai pertemuan itu, Choirul Anam memberi isyarat banyaknya fakta baru yang mereka dapatkan setelah bertemu keluarga Brigadir J.
Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Rumah Keluarga Brigadir J Kerap Didatangi Polisi, Memohon Presiden Kerahkan TNI
"Yang sudah beredar di publik (dengan yang kami dapatkan) sangat berbeda. Sangat membantu untuk menuju bagaimana terangnya peristiwa," kata Choirul Anam kepada Tribun Jambi setelah pertemuan.
Hanya saja, Choirul Anam belum mau menjelaskan perbedaan yang dirinya maksud.
Choirul Anam berjanji akan mengungkapkan fakta baru itu pada saatnya nanti.
Dia menyebut foto-foto yang mereka dapatkan juga lebih banyak dibandingkan yang beredar di publik.
Tak cuma itu, Komnas HAM juga mendapatkan penjelasan detil dari setiap foto yang diberikan pihak keluarga.
Choirul Anam mengatakan dalam melaksanakan tugas mengungkap kebenaran atas peristiwa ini, Komnas HAM mendasarkan langkah-langkah sistematis.
Mereka berangkat dari fakta dan kebutuhan akan fakta tersebut.
Makanya untuk opsi autopsi ulang atau tidak terhadap jenazah Brigadir J belum diputuskan saat ini.
Dia menjelaskan, Komnas HAM sudah bekerja sejak mendapatkan informasi peristiwa yang dirasa aneh ini.
Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Tegas Tolak Brigadir J Tewas Akibat Baku Tembak, Ungkap Sejumlah Fakta Baru
"Sejak awal dapat informasi kami sudah bekerja di tim. Kami kumpulkan informasi, lalu analisa dan barulah bersinggungan pihak luar," ungkapnya.
Pihak luar pertama yang mereka temui untuk mendapatkan keterangan adalah datang ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir Yosua Hutabarat.
Sementara Komnas HAM mengaku belum menemui keluarga Irjen Pol Ferdy Sambo, penyidik kepolisian, dan pihak lainnya.
"Kami belum masuk ke rumahnya sebagai TKP, belum juga berhubungan dengan forensi. Langkah pertama kami adalah mengambil keterangan dari keluarga," tuturnya.