Berita Internasional

Foya-foya Rp 333 Juta Sehari, Nasib Influencer Putri Petinggi Polisi Berakhir Tragis

“Saya memiliki mobil, properti, dan bisnis saya sendiri. Saya belum meminta sepeser pun dari keluarga saya sejak saya berusia 22 tahun, ” katanya.

Editor: Tariden Turnip
scmp
Kolase foto influencer Wang Xuancheng naik helikopter dan foto bareng ayahnya. Akhirnya Wang Xuancheng bernasib tragis setelah pamer kekayaan di medsos. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang influencer yang mengaku putri petinggi polisi sesumbar berfoya-foya menghabiskan sekitar Rp 333 juta sehari.

Sang influencer Wang Xuancheng, ( dikenal nama Wang Chengcheng di akun medsosnya), mengaku menghabiskan 150.000 yuan atau setara Rp 333 juta sehari, termasuk bepergian menggunakan helikopter.

Influencer Wang Xuancheng mengunggah video dirinya bergaya bak sosialita kaya bepergian menggunakan helikopter polisi minggu lalu.

Jumlah foya-foya influencer Wang Xuancheng ini membuat publik China, terutama di Provinsi Liaoning terkejut.

Sekadar pembanding, upah minimum di Shenyang, Provinsi Liaoning hanya 1.910 Yuan atau Rp 4.2 juta sebulan.

Sang influencer Wang Xuancheng mempunyai 3 juta pengikutnya di aplikasi video Douyin.

Postingan influencer Wang Xuancheng menjadi bumerang karena otoritas China tengah gencar memerangi perangai sosialita medsos yang kerap umbar kekayaan di medsos.

Sontak saja media dan akun-akun pro pemerintah menyerang Wang Xuancheng dan menjadikannya contoh orang yang harus dimiskinkan.

Akun Douyin influencer Wang Xuancheng langsung diblokir.

Dalam posting sebelumnya, wanita berusia 31 tahun itu mengaku memiliki rumah mewah seluas 400 meter persegi, berkeliling dengan Rolls-Royce, dan menghabiskan lebih dari 150.000 yuan sehari.

Influencer Wang Xuancheng pamer foto naik helikopter polisi
Influencer Wang Xuancheng pamer foto naik helikopter polisi (scmp)

“Saya memiliki mobil, properti, dan bisnis saya sendiri. Saya belum meminta sepeser pun dari keluarga saya sejak saya berusia 22 tahun, ” katanya dalam postingan sebelumnya di akun Douyin-nya.

Wang Xuancheng mengaku memiliki dua perusahaan yang mengkhususkan diri dalam teh susu dan satu lagi dalam teknologi energi, menurut Tianyancha, database online perusahaan China.

Namun kedua usaha tersebut sudah tidak beroperasi dalam beberapa tahun terakhir.

Ia juga mengklaim ayahnya adalah seorang petinggi polisi, yang membuat publik mempertanyakan apakah itu, dia memiliki akses ke helikopter polisi dan apakah penyalahgunaan kekuasaan telah terjadi.

Pihak berwenang di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, tempat tinggal Wang Xuancheng, mengatakan helikopter itu milik pribadi dan hanya disewakan kepada polisi setempat.

Mereka mengatakan bahwa Wang Xuancheng hanya menggunakan helikopter untuk merekam video dan tidak memiliki izin menggunakannya untuk perjalanan pribadi.

Kepolisian Shenyang juga mengklarifikasi bahwa ayah Wang Xuancheng adalah pensiunan pejabat polisi berpangkat rendah.

Manajer umum perusahaan swasta yang mngoperasikan helikopter itu dipecat karena mengizinkan Wang Xuancheng menggunakan pesawat dalam videonya.

Kejatuhan influencer Wang Xuancheng menjadi contoh sempurna bagi media pemerintah China mengkampanyekan perang pada selebriti online yang kerap dinilai 'jahat'.

“Beberapa platform melakukan segala upaya untuk memenuhi kelemahan sifat manusia. Mereka mencoba menarik views dan mempertahankan aktivitas pengguna harian dengan mempromosikan konten vulgar, menghibur, dan sensasional,” tulis Beijing Daily dalam editorial yang mengkritik Wang Xuancheng pada hari Rabu, 20 Juli 2022.

Kejatuhan Wang Xuancheng ini mirip kasus Guo Meimei, influencer pertama China.

Guo Meimei terkenal karena pamer kekayaan yang mencolok di media sosial.

Guo Meimei berada di pusat skandal pada tahun 2011, ditangkap karena menjalankan kasino ilegal dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada tahun 2015.

Tahun lalu Guo Meimei dijatuhi hukuman 30 bulan penjara karena menjual pil diet ilegal.

Tahun lalu, otoritas China melarang selebriti memamerkan kekayaan di media sosial di tengah tindakan keras terhadap industri hiburan online, yang dianggap telah merusak nilai-nilai sosial.

Dalam arahan yang dikeluarkan November 2021, Cyberspace Administration of China, memerintahkan selebriti untuk: “Mempertahankan gaya hidup dan selera yang sehat” dan menghindari mempromosikan “kesenangan yang berlebihan” secara online. ( scmp )

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved