Penembakan Istri TNI
Terungkap Motif Penembakan Istri Anggota TNI, Suaminya Terlibat, Jenderal Andika: Tidak Manusiawi
Kopral M diduga menjadi otak penembakan istrinya berinsial R (34) oleh empat pelaku. Terungkap setelah polisi menangkap satu pelaku
"Diduga eksekusi ada komando melalui telepon. Hal ini dilakukkan 3 menit sebelum korban berangkat menjemput sekolah," tutur dia.
Kemudian pengendara sepeda motor Beat menggunakan jaket jumper biru, celana hitam, tas biru muda, sepatu hitam, dan helm hitam.
Kemudian pembonceng jumper hitam motif merah, celana hitam, sepatu putih, tas hitam, dan berambut panjang berkuncir.
Menurut Kapolres, pengintaian berdasarkan real time CCTV dilakukan pada pukul 11.35WIB, dimana dua pelaku mendatangi ujung gang dekat pos satpam menggunakan sepeda motor Ninja.
Pada waktu yang sama disusul dua pelaku lainnya menggunakan sepeda motor beat warna hitam.
Kemudian pada pukul 11.38 berdasarkan rekaman CCTV korban keluar rumah menjemput anaknya di sekolah.
Korban saat itu mendapat kabar sedang kurang sehat.
Tak berselang lama diikuti oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor beat.
"Dua pelaku yang melaju dari sisi kanan rumah korban. Selanjutnya pelaku yang merupakan eksekutor juga mengikuti ke sekolah anaknya (korban)," ujarnya.
Menurutnya peristiwa penembakan pertama terjadi setelah korban pulang menjemput anaknya pada pukul 11.47 WIB.
Melihat korban masih dapat berdiri setelah ditembak, pelaku memutar balik dan terjadi tembakan kedua.
"Saat itu terjadi perlawanan oleh korban. pelaku pengguna sepeda motor Ninja melarikan diri ke Jalan Cemara Raya. Pelaku pengguna sepeda motor Ninja terekam CCTV melaju di depan Masjid Raya Al-Muhajirin," tutur dia.
Kapolres memastikan pelaku ekseskutor bukan orang yang terlatih. Hal ini dilihat dari cara pelaku menembak korban saat kejadian.
"Ini bukanlah orang terlatih," imbuhnya.
Kombes Irwan menuturkan pihaknya fokus memberikan informasi kepada masyarakat ciri-ciri pelaku.
Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku.
"Kita bersyukur Kota Semarang telah terdapat jaringan CCTV baik terintergrasi dengan pemerintah maupun swadaya masyarakat. Meski telah ada CCTV masyarakat juga dapat berperan aktif dan peka terhadap lingkungan," tandasnya.
Sementara itu, Dandim 0733/BS Kota Semarang Letkol Honi Hanava meminta masyarakat ikut peduli dan membantu memberikan informasi.
Hal ini bertujuan agar kasus tersebut segera terungkap.
"Karena adanya kasus mengganggu dan mengusik keamanan kita bersama harapannya jika sudah tertangkap dapat membuat rasa aman," tutur dia.
Terkait keberadaan korban bersama keluargannya saat ini telah dipindahkan ke asrama Yonarhanud agar aman.
Selain itu Pihaknya bersama Polrestabes Semarang dan Pomdam membentuk jadwal piket untuk menjaga korban.
"Hal tersebut dilakukan keamaan korban," tuturnya.
(*)
Artikel sudah tayang di tribunnews.com