Harga Minyak Goreng
Harga Minyak Goreng Curah di Medan Turun Drastis, Kini Telah Jauh di Bawah Harga Eceran Tertinggi
Harga minyak goreng curah di Kota Medan terus menunjukkan penurunan harga pada Selasa (26/7/2022).
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Harga minyak goreng curah di Kota Medan terus menunjukkan penurunan harga pada Selasa (26/7/2022).
Saat ini harga minyak goreng curah berkisar Rp 11.500 per kilogram, artinya sudah berada jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 15.500 per kilogram.
"Sudah dari beberapa hari yang lalu harga minyak goreng curah turun," ujar Mia Pedagang di Jalan Doktor Mansyur kepada Tribun Medan, Selasa (26/7/2022).
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) harga minyak goreng di beberapa daerah di Sumut sudah di bawah Rp 14.000 per kilogram, seperti Kota Padang Sidempuan, Kota Pematangsiantar, dan Kota Sibolga.
Namun untuk daerah Kota Gunung Sitoli, harga minyak goreng curah masih berada di Rp 19.000 per kilogram.
Menurut pengamat ekonomi Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo, harga minyak goreng curah kemungkinan akan naik kembali jika stok CPO di domestik terganggu.
"Harga minyak goreng curah akan dapat stabil lagi karena ketentuan pemerintah HET sebesar Rp14.000 per liter, Artinya harga itu masih wajar. Tetapi ada kemungkinan bisa naik lagi jika stok CPO di domestik terganggu," Ujarnya kepada Tribun Medan ketika dihubungi, Selasa (26/7/2022).
Oleh karena itu, dikatakannya pemerintah harus mengontrol ketersediaan CPO yang cukup dengan kebutuhan domestik, kemudian Instrumen pajak dan batasan atau kuota ekspor harus dijalankan.
Sementara itu, penurunan harga minyak goreng curah ini juga diiringi dengan anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS).
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh menurunnya harga CPO akibat kebijakan pemerintah melarang ekspor dan pengenaan bea ekspor CPO yang tinggi.
"Memang saat ini sudah dibuka kembali dan larangan ekspor dicabut, tetapi kebijakan tersebut tidak langsung bisa mempengaruhi pasar, karena eksportir CPO harus kembali mencari pasar di luar negeri," ucapnya.
Hingga saat ini harga CPO di pasar internasional masih cukup tinggi, namun karena kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor CPO berdampak terhadap melimpahnya stok CPO di pasar domestik.
"Tentunya hal ini berdampak terhadap penurunan harga produk turunan CPO seperti minyak goreng karena bahan bakunya melimpah. Dan membuat harga bahan baku yaitu TBS menjadi menjadi turun atau murah," Tuturnya.
Wahyu berharap dengan pencabutan larangan ekspor CPO tentunya harga TBS akan meningkat kembali mengikut kepada harga pasar internasional.
(cr10/tribun-medan.com)