Inflasi Sumut

CABAI Merah Jadi Faktor Utama Inflasi Sumut, Ini Penjelasan BI Sumut

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Ibrahim menyampaikan komoditas cabai merah menjadi faktor utama pembentukan inflasi di Sumatera Utara.

TRIBUN MEDAN/HO
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Ibrahim (kiri) saat memaparkan kinerja ekonomi Sumut, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bank Indonesia Sumatera Utara mencatat Sumut mengalami inflasi sebesar 5,61 persen per Juni 2022.

Angka ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencatatkan angka 4,18 persen dan dan berada di atas rentang target inflasi nasional 3±1 persen.

Baca juga: CITA Citata Ramai Dituding Pelakor, Sunan Kalijaga Keduanya Sudah Beberapa Bulan Berpacaran

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Ibrahim menyampaikan komoditas cabai merah menjadi faktor utama pembentukan inflasi di Sumatera Utara.

Hal itu karena disebabkan oleh menurunnya pasokan cabai merah dari dalam dan luar Sumatera Utara sebagai dampak gangguan cuaca sehingga mendorong kenaikan harga komoditas tersebut.

"Beberapa komoditas lain nya yang mendorong inflasi yakni seperti minyak goreng, daging sapi, telur ayam, bawang merah, beras, " ujarnya, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Ivan Gunawan Baper Dihujat Netizen Usai Permalukan Keisya Levronka, Netizen: Gak Niat Minta Maaf

Dikatakannya, komoditas beras mencatatkan harga di atas range maupun rata-rata harga 3 tahun terakhir.

Ibrahim memperkirakan, pada bulan Juli 2022, inflasi Sumatera Utara baik secara bulanan maupun tahunan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Disampaikannya, kondisi tersebut diprakirakan dipengaruhi oleh masih tingginya curah hujan dan peningkatan sifat hujan di bulan Juli yang berpotensi mempengaruhi produktivitas sebagian komoditas.

Berlanjutnya kenaikan harga pupuk dan pakan ternak, tarif angkutan udara yang diprakirakan masih tinggi seiring dengan perkembangan harga avtur yang masih tinggi serta dampak kenaikan tarif listrik dan harga elpiji non subsidi.

Di sisi lain, normalisasi konsumsi masyarakat disertai upaya TPID dalam memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi serta dukungan kebijakan Pemerintah diprakirakan dapat menahan tekanan inflasi lebih lanjut.

"Berbagai upaya terus dilakukan oleh KPwBI Provinsi Sumatera Utara bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, salah satunya melalui penyelenggaraan operasi pasar murah, " ungkapnya.

Selain itu, pengembangan serta penggunaan pupuk organik juga akan terus didorong guna menekan biaya produksi di tengah kondisi kenaikan harga pupuk dunia.

(cr9/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved