Pabrik Tahu Meledak
Tujuh Pekerja Pabrik Tahu Alami Luka-luka, Polisi Selidiki Penyebab Pabrik Meledak
Pabrik Tahu di Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, meledak pada Selasa (2/8/2022).
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
Tujuh Pekerja Pabrik Tahu Alami Luka-luka, Polisi Selidiki Penyebab Pabrik Meledak
TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Warga Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan dihebokan dengan sebuah ledakan keras yang terjadi, Selasa(2/8/2022) pagi.
Ledakan tersebut diketahui berasal dari salah satu pabrik tahu yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, saat warga sedang melakukan aktivitas di rumah.
Ledakan yang terjadi di pabrik tahu milik Safari tersebut diduga berasal dari mesin steam (mesin uap) kacang untuk fermentasi tahu.
Kepala Dusun V, Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Dinar mengatakan, pascakejadian kondisi pabrik rata dengan tanah.
"Dugaan sementara, ledakan ini berasal dari mesin uap kacang yang ada di pabrik tersebut," kata Dinar saat dijumpai.
Kejadian tersebut, sambungnya baru kali ini terjadi dikarenakan pabrik yang diperkirakan berdiri sejak 30 tahun silam sudah biasa memproduksi tahu setiap harinya.
"Setiap hari berproduksi. Ini pabrik udah puluhan tahun. Sekitar 30 tahunanlah," katanya.
Jelasnya, akibat ledakan tersebut, tujuh orang pekerja di pabrik tersebut mengalami luka-luka hingga ada yang dirujuk ke Kota Medan.
"Ada tujuh orang pekerja yang terkena, dan satu katanya sedang dibawa ke rumah sakit di Kota Medan," ujar Dinar, Kepala Dusun V, Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan.
Ia menjabarkan nama-nama pekerja yang menjadi korban atas meledaknya mesin uap kacang kedelai tersebut.
"Rian(25), Nurhayati(26), Ramadi(22), Khaidir(24), Bagus(20), Zulkarnain(23), Ida(42). Tujuh orang korban tersebut adalah pekerja di pabrik semua," ujar Dinar.
Namun, menurut Dinar, yang mengalami luka cukup parah ialah Rian akibat tertimpa material pabrik sehingga kepadanya mengalami luka yang cukup serius.
"Bagian matanya ini(menunjukan arah kening) cukup parah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit yang ada di Medan," ujar Dinar.
Sementara Nurhayati di rawat di rumah sakit umum bintang kasih, Ramadi dirujuk kerumah sakit umum daerah Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran.
"Sementara Khaidir, Bagus, Zulkarnain dirawat di Puskesmas, dan Bu Ida karena tidak begitu serius dia hanya dirawat dirumah," jelasnya.
Ia mengaku saat ini belum mengetahui kemana Korban Rian akan dirujuk. "Karena saya taunya cuma dia dibawa ke Medan gitu aja," katanya.
Dinar juga mengatakan, Rian di dampingi oleh Sapari selaku pemilik pabrik tahu tersebut untuk berobat ke Kota Medan.
(cr2/tribun-medan.com)