Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Kamaruddin Ngotot Tanya Polisi Bukti Pakaian Terakhir Brigadir J, Cocokkan DNA Bekas Darah dan Luka
Hingga kini polisi masih menyimpan rapat informasi soal keberadaan pakaian Brigadir J tersebut.
TRIBUN-MEDAN.com - Di mana keberadaan barang bukti pakaian terakhir yang dikenakan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Jika terjadi tembak-menembak seperti yang disampaikan sebelumnya.
Hingga kini polisi masih menyimpan rapat informasi soal keberadaan pakaian Brigadir J tersebut.
Baca juga: Bukti CCTV TKP Tewasnya Brigadir J Diragukan Keasliannya, Kuasa Hukum: Bisa Ori Bisa Editan juga
Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan alasan ngotot mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir yang dipakai kliennya saat tewas di Rumah Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Kamaruddin, pakaian terakhir Brigadir J itu bisa menjadi petunjuk perihal kematiannya.
Salah satu di antaranya adalah mengenai bercak darah hingga bekas luka tembakan.
"Kalau ditembak berarti bajunya bolong dan berdarah. Kalau ditembak dari belakang otaknya darahnya bercucuran kena ke baju. Kemudian dilukai di pundak kanan tentu bajunya juga rusak karena sampai luka terbuka apakah itu karena golok atau sayatan kita belum tahu," kata Kamaruddin kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).
Ia menyatakan bahwa nantinya darah pada pakaian Brigadir J juga bisa dicocokan DNA-nya dengan kedokteran forensik.
Hal itu untuk mencocokan apakah darah tersebut benar milik Brigadir J.
"Kita cocokan DNAnya kepada dokter forensik ini saya ambil DNAnya, simpan DNAnya siapa tau menemukan bajunya supaya dicocokan dengan DNA yang diambil dokter forensik dengan luka yang ada di baju," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ia mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir Brigadir J.
Dia menduga kuat bahwa pakaian itu kini berada di penguasaan pihak kepolisian.
"Saya kira bajunya sudah dikuasai oleh penyidik. Ini kan harus dapat kalau ada kehilangan baju siapa yang menghilangkan. Kemungkinan cuman 2, ada di rumah dinas itu atau RS polri. Kalau RS polri menghilangkan baju itu, apa kepentingan dokter itu. Apakah brigadir J dibawa ke RS dalam kondisi telanjang tidak mungkin. Atau mungkin bajunya dibuka di rumah dinas. Karena itu baju dan hp adalah barang bukti yang sangat perlu," pungkasnya.
Rekaman CCTV yang Diragukan
Kini kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun meragukan rekaman bukti Closed-circuit television (CCTV) yang diambil polisi dari rumah dinas Irjen Ferdy Sambo
