Perampokan dan Pembunuhan

Beraksi di Pulau Jawa Hingga Sumatera, Perampok dan Pembunuh Nurhaida Simanjuntak Pakai Modus Ini

Para perampok dan pembunuh Nurhaida Simanjuntak ternyata turut beraksi di pulau Jawa dengan modus yang hampir sama

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kedua pelaku pembunuhan Nurhaida Simanjuntak saat dipaparkan di Polda Sumut. Kedua kaki perampok dan pembunuh ini dibuat cacat karena melawan petugas, Jumat (5/8/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Buana, satu dari dua tersangka perampok dan pembunuh Nurhaidah Simanjuntak mengatakan bahwa dirinya tidak hanya beraksi di Sumatera saja, tapi juga di Jawa.

Adapun modus yang dipakai perampok dan pembunuh Nurhaida Simanjuntak ini dengan berpura-pura kenal pada korbannya.

Biasanya, para pelaku perampok dan pembunuh Nurhaida Simanjuntak ini akan lebih dahulu menemui korbannya, lalu mengajak korban naik mobil.

Khusus kasus Nurhaida Simanjuntak, perampok dan pembunuh ini menawarkan akan memberikan oleh-oleh untuk opungnya atau suami Nurhaidah.

Baca juga: Ini Wajah Perampok dan Pembunuh Nurhaida Simanjuntak, Kedua Kaki Jebol Dibikin Cacat Petugas

Baca juga: Keluarga Nurhaida Simanjuntak Bersyukur Perampok dan Pembunuh Ditangkap, Keluarga: Ada Dua Orang

Kemudian ketika Nurhaidah Simanjuntak percaya, ia disuruh naik ke mobil dan duduk di sebelah sopir.

Sekitar 100 meter dari lokasi pajak Kota Tarutung, barulah korban disekap hingga tewas.

Kemudian mereka mengambil kalung emas seberat 15 gram dari leher Nurhaidah yang tak bernyawa.

"Bu, ada oleh-oleh dari bapak. Tetapi untuk opung. Korban tidak menolak. Kurang kebih 100 meter disekap," kata Buana saat menirukan ucapannya ke almarhum Nurhaidah, Jumat (5/8/2022).

Kepada polisi pelaku mengaku kerap mengincar emak-emak yang mengenakan perhiasan dan sendirian.

Buana pun mengaku telah beraksi dengan modus serupa sebanyak delapan kali dengan rincian 7 kali di Jawa dan sekali di Sumut.

"Disini baru sekali. Sebelumnya di Jawa. Di luar kota 7 kali," ucapnya.

Baca juga: BREAKINGNEWS Perampok dan Pembunuh Nurhaida Simanjuntak Diringkus di Sumatera Barat

Baca juga: Update Kematian Nurhaida Simanjuntak, Polisi Kumpulkan CCTV dari TKP Awal hingga Penemuan Jasad

Sebelumnya, tim gabungan Polres Tapanuli Selatan dan Polda Sumut menangkap dua pelaku pembunuhan dan perampokan Nurhaidah Simanjuntak, warga warga Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara.

Adapun pelaku bernama Buana dan Ade Putra. Mereka ditangkap di wilayah Sumatera Barat dan Tapanuli Selatan.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj mengatakan, kedua pelaku ditangkap pada 2 Agustus kemarin.

Setelah itu mereka langsung dibawa ke Polda Sumut.

Kedua pelaku merupakan residivis kasus penadahan barang curian dan kasus perampokan.

Untuk mengungkap kasus ini polisi mengaku memeriksa ratusan rekaman CCTV guna melacak plat kendaraan.

Baca juga: Jasad Nurhaida Simanjuntak Dimakamkan, Keluarga Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku

Sampai akhirnya salah satu pelaku ditangkap di wilayah Sumatera Barat.

Kepada polisi pelaku mengaku sering melakukan hal serupa tetapi tak sampai membunuh.

Mereka pun menggunakan mobil sewaan untuk melancarkan aksinya.

Awalnya mereka mencari mangsa di wilayah Sipirok namun tak kunjung menemukan sasaran sampai akhirnya ke wilayah pajak Kota Tarutung.

Di sini mereka melihat Nurhaidah Simanjuntak sendiri dan mengenakan perhiasan.

"Awalnya di sipirok dicari nggak dapet-dapet melebar lagi sampailah di Tarutung. Jadi mencari di pasar yang mencolok yang menggunakan perhiasan," ucapnya.

Baca juga: Nurhaida Simanjuntak Dibuang ke Aek Latong Usai Diduga Dirampok dan Dibunuh, Polisi Bilang Begini

Setelah merampok, perhiasan korban pun dijual kepada seseorang di wilayah Kota Padang, Sumatera Barat.

Masing-masing mereka mendapatkan uang sebesar Rp 3,5 juta.

Atas perbuatannya pelaku terancam kurungan penjara paling lama 15 tahun penjara.

"Untuk pasal yang dikenakan kepada keduanya pasal 365 ayat 3 KUHPidana. Ancaman hukumannya paling lama 15 tahun," ucapnya.

Sebelumnya, seorang mayat wanita bernama Nurhaida Simanjuntak ditemukan di Jalan Lintas Sumatera Aek Latong - Sidempuan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, Minggu 24 Juli lalu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Sebelum tewas dirampok, korban yang merupakan warga Sipoholon Tapanuli Utara itu baru pulang dari pesta di tempat kerabatnya, Sabtu 23 Juli.

Setelah itu oleh suami, korban pun diantar ke pasar kota Tarutung oleh suaminya.

Namun setelah ditunggu-tunggu korban tak kunjung pulang sehingga keluarga melapor ke Polres Tapanuli Utara. Tapi akhirnya korban ditemukan sudah meninggal dunia di wilayah Tapanuli Selatan.(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved