Cerita Seleb
INI KATA Razman Arif Nasution Usai Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Laporan Hotman Paris Hutapea
Razman Arif Nasution telah diperiksa Dittipidsiber Bareskrim Polri terkait laporan yang dilayangkan Hotman Paris Hutapea. Laporan ini terkait
"Dia sudah diperiksa dan ketika dipanggil awal dia tidak datang, yang kedua dia datang tapi tidak memberitahu. Kalian bisa ukur kadar seorang lawyer menempatkan dirinya secara fair," pungkasnya.
Hotman, kata Razman, tidak berani menunjukkan batang hidungnya di hadapan media ketika diperiksa polisi. Sikap tersebut, menurut Razman, berbanding terbalik dengan dirinya. "Jangan ketika mendapingi orang kita pengin diliput media, ketika kita tidak berani," ujar Razman. "Tidak gentle, jadi bukannya saya tidak tahu Hotman diperiksa, tahu," sambungnya.
Terkait soal gentle, Razman turut memuji sikap Denise Chariesta. Pasalnya, Denise Chariesta berani memenuhi panggilan dari Polda Sumatera Utara, Senin (8/8/2022) pagi.
Panggilan tersebut merupakan buntut dari laporan yang dibuat Razman Nasution atas dugaan kasus pencemaran nama baik. "Karena itu terhadap sikap Denise dan saya ini sikap yang gentleman," ujarnya.

Iqlima Kim Bantah soal Pelecehan Seksual
Sebelumnya Iqlima Kim telah terlebih dahulu diperiksa Bareskrim selama 3 jam lebih di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2022) lalu.
Iqlima membantah dirinya menyebut Hotman melakukan pelecehan seksual. "Yang pertama adalah bahwa klien kami adalah korban dari malpraktik profesi advokat. Korban malpraktik dari profesi oknum advokat, yang kami tidak akan sebut namanya, tentu publik (dan) media mengetahui siapa nama yang kami maksudkan itu," kata pengacara Iqlima, Abdul Fakhridz.
Fakhridz menjelaskan dasar tudingan malpraktik tersebut adalah perilaku advokat yang tak etis saat menjadi kuasa hukum Iqlima.
Fakhridz, sebagai pengacara Iqlima yang baru, menyebut advokat yang mendampingi Iqlima dulu bersitegang dengan Hotman Paris malah terkesan mengurusi hal-hal yang menyangkut kepentingan pribadi si advokat itu sendiri.
"Kenapa kami katakan demikian? Baik dari bagaimana Iqlima Kim ini menjadi kliennya, dari awal itu ada cerita-cerita yang agak lucu yang seharusnya tidak patut. Tidak elok, tidak etis seorang advokat melakukan itu," ujarnya.
"Kemudian kedua dari sisi advice hukum yang diberikan, lebih banyak mengarah ke hal-hal pribadi, bukan pada poin-poin kasus yang dihadapi. Kemudian ketiga, tindakan hukum yang akan diambil yang kami lihat itu bukan tindakan hukum, bukan legal action. Tapi legal politic itu yang dilakukan," sambung Abdul Fakhridz.
Fakhridz pun menduga kliennya dijadikan sarana oleh oknum advokat yang dimaksud untuk menyerang Hotman Paris atau hanya sebagai perangai untuk mendekati Iqlima secara pribadi. "Motivasinya mungkin ada dua. Satu, ingin menyerang seterunya, yaitu Pak Hotman Paris. Atau kemudian masalah ini dia pingin jadikan media untuk mendekati klien kami secara pribadi," ungkap Fakhridz.
(*/tribun-medan.com/tribunwow.com)