Cerita Seleb
INI KATA Razman Arif Nasution Usai Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Laporan Hotman Paris Hutapea
Razman Arif Nasution telah diperiksa Dittipidsiber Bareskrim Polri terkait laporan yang dilayangkan Hotman Paris Hutapea. Laporan ini terkait
TRIBUN-MEDAN.COM - Kabar terbaru soal perseteruan Hotman Paris dengan Razman Arif Nasution.
Kini, Razman Arif Nasution telah diperiksa Dittipidsiber Bareskrim Polri terkait laporan yang dilayangkan Hotman Paris Hutapea. Laporan ini terkait pencemaran nama baik terkait dugaan pelecehan yang dituduhkan terhadap Hotman Paris.
Adapun terlapor dalam laporan ini adalah Razman Arif Nasution dan Iqlima Kim. Iqlima Kim merupakan mantan Aspri Hotman Paris.
Hal itu diungkap pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, kalau polisi tengah memeriksa pengacara Razman Arif Nasution terkait kasus dugaan pencemaran nama baik.
"Pemeriksaan dilakukan hari ini (Senin 8 Agustus 2022) sekitar jam 11. Razman Arif Nasution sedang diperiksa," kata Hotman Paris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/8/2022).
Hotman mengatakan, Razman diperiksa terkait laporan yang dibuat olehnya. Dimana, selain melaporkan Razman, dia juga melaporkan Iqlima Kim.
Hotman mengatakan pemeriksaan masih berlangsung sampai sore hari. "Pemeriksaan masih berlangsung sampai sekarang," pungkas Hotman Paris.
Ada sekitar 24 hingga 26 Pertanyaan
Sementara, Razman mengaku telah diperiksa selama 5 jam dan ditanyakan soal postingan terkait dengan kasus ini. Ada sekitar 24 hingga 26 pertanyaan dari penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri.
"Terkait saya itu adalah dalam rangka laporan Saudara Hotman Paris terkait dengan Iqlima Kim. Kenapa hampir 5 jam? Karena banyaknya postingan-postingan yang dipertanyakan oleh penyidik. Pertanyaannya sekitar 24 sampai 26 pertanyaan. Tapi inti poinnya adalah terkait dengan Iqlima Kim," kata Razman Nasution, Senin (8/8/2022).
Razman juga mengaku ditanya penyidik soal dokumen hingga percakapan dengan Iqlima di WhatsApp.
Dia juga ditanya soal pencabutan surat kuasa dirinya menjadi kuasa hukum Iqlima. "Iqlima Kim, apakah benar ada preskon dengan Iqlima Kim, saya jawab 'ada'. Apakah benar dokumen yang diserahkan oleh Iqlima Kim, apakah pengakuan, apakah chatting WhatsApp saya jawab 'benar'. Apakah benar Iqlima Kim sebagai kuasa hukum saya mencabut kuasa, saya jawab 'benar'. Itu saja. Tidak ada yang berat-berat," ujar Razman.
Terkait tuduhan pelecehan terhadap Hotman Paris, Razman mengaku hanya meneruskan sebagai kuasa hukum Iqlima.
Dia menyebut Iqlima pun mengaku sendiri dengan membuat surat pernyataan. "Saya katakan bahwa Iqlima Kim telah membuat surat pernyataan. Dalam surat pernyataan itu mengatakan bahwa dia telah mengaku dilecehkan oleh Saudara Hotman Paris Hutapea. Tentu dalam kalimat dugaan pelecehan. Jadi kalau Iqlima Kim mengatakan bahwa dia tidak pernah mengatakan dilecehkan, itu hanya kata-kata saya sebagai seorang lawyer, itu kebohongan yang nyata dan dapat diproses hukum. Kenapa? Kalau tidak ada dugaan pelecehan, mengapa Iqlima Kim menandatangani surat kuasa? Surat kuasa itu bunyinya dugaan pelecehan seks yang diduga dilakukan Hotman Paris Hutapea," pungkas Razman.
Razman Nasution juga mengklaim dirinya bersikap profesional dengan memenuhi panggilan polisi. "Sebagai seorang lawyer profesional, akademisi, sekaligus saya sebagai politisi dan sedikit pengusaha, saya harus gentle," ujar Razman. "Tidak pun kalian tanya saya sudah info, benar kan? Bahwa saya akan memenuhi panggilan."
Dengan lantang, Razman menyebut Hotman memiliki sikap pengecut. Hal itu diungkapkannya karena Hotman seolah tak berani menghadapi media ketika diperiksa polisi belum lama ini. "Tapi yang 'pengecut' menurut saya adalah Hotman Paris Hutapea," jelas Razman.
"Dia sudah diperiksa dan ketika dipanggil awal dia tidak datang, yang kedua dia datang tapi tidak memberitahu. Kalian bisa ukur kadar seorang lawyer menempatkan dirinya secara fair," pungkasnya.
Hotman, kata Razman, tidak berani menunjukkan batang hidungnya di hadapan media ketika diperiksa polisi. Sikap tersebut, menurut Razman, berbanding terbalik dengan dirinya. "Jangan ketika mendapingi orang kita pengin diliput media, ketika kita tidak berani," ujar Razman. "Tidak gentle, jadi bukannya saya tidak tahu Hotman diperiksa, tahu," sambungnya.
Terkait soal gentle, Razman turut memuji sikap Denise Chariesta. Pasalnya, Denise Chariesta berani memenuhi panggilan dari Polda Sumatera Utara, Senin (8/8/2022) pagi.
Panggilan tersebut merupakan buntut dari laporan yang dibuat Razman Nasution atas dugaan kasus pencemaran nama baik. "Karena itu terhadap sikap Denise dan saya ini sikap yang gentleman," ujarnya.

Iqlima Kim Bantah soal Pelecehan Seksual
Sebelumnya Iqlima Kim telah terlebih dahulu diperiksa Bareskrim selama 3 jam lebih di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2022) lalu.
Iqlima membantah dirinya menyebut Hotman melakukan pelecehan seksual. "Yang pertama adalah bahwa klien kami adalah korban dari malpraktik profesi advokat. Korban malpraktik dari profesi oknum advokat, yang kami tidak akan sebut namanya, tentu publik (dan) media mengetahui siapa nama yang kami maksudkan itu," kata pengacara Iqlima, Abdul Fakhridz.
Fakhridz menjelaskan dasar tudingan malpraktik tersebut adalah perilaku advokat yang tak etis saat menjadi kuasa hukum Iqlima.
Fakhridz, sebagai pengacara Iqlima yang baru, menyebut advokat yang mendampingi Iqlima dulu bersitegang dengan Hotman Paris malah terkesan mengurusi hal-hal yang menyangkut kepentingan pribadi si advokat itu sendiri.
"Kenapa kami katakan demikian? Baik dari bagaimana Iqlima Kim ini menjadi kliennya, dari awal itu ada cerita-cerita yang agak lucu yang seharusnya tidak patut. Tidak elok, tidak etis seorang advokat melakukan itu," ujarnya.
"Kemudian kedua dari sisi advice hukum yang diberikan, lebih banyak mengarah ke hal-hal pribadi, bukan pada poin-poin kasus yang dihadapi. Kemudian ketiga, tindakan hukum yang akan diambil yang kami lihat itu bukan tindakan hukum, bukan legal action. Tapi legal politic itu yang dilakukan," sambung Abdul Fakhridz.
Fakhridz pun menduga kliennya dijadikan sarana oleh oknum advokat yang dimaksud untuk menyerang Hotman Paris atau hanya sebagai perangai untuk mendekati Iqlima secara pribadi. "Motivasinya mungkin ada dua. Satu, ingin menyerang seterunya, yaitu Pak Hotman Paris. Atau kemudian masalah ini dia pingin jadikan media untuk mendekati klien kami secara pribadi," ungkap Fakhridz.
(*/tribun-medan.com/tribunwow.com)