Ibu Muda Dirampok
FAKTA-fakta Ibu Muda Dirampok dan Dirudapaksa, Korban Trauma dan Sudah 4 Kali Terjadi Pencurian
bu muda dirampok dan dirudapaksa di Percut Sei Tuan, Sabtu (6/8/2022) dinihari. Saat itu korban hanya sendirian di rumah.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ibu muda dirampok dan dirudapaksa di Percut Sei Tuan, Sabtu (6/8/2022) dinihari.
Ibu muda dirampok dan dirudapaksa ketika sang suami dan anak-anaknya tidak ada di rumah.
Kronologi Kejadian
Kronologi ibu muda dirampok dan dirudapaksa bermula saat korban DS yang berusia 34 tahun sudah tertidur di kamar.
Menurut keterangan korban berinisial DS, malam itu dirinya sedang tertidur di dalam kamarnya.
Namun, di tengah keheningan malam ia mendengar adanya keributan dari luar kamarnya.
"Waktu jam 3 subuh itu terdengar suara berisik-berisik, penasaran saya cek suara apa itu," kata DS kepada Tribun-medan, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: BERITA Populer Hari Ini, PSMS Menang Telak atas SMeCK Football hingga Judi Online di Cemara Asri
Ia menjelaskan, ia pun mencoba keluar dari kamarnya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Kemudian, pelaku langsung memeluknya dari arah belakang dan membekap mulut serta menodongkan pisau ke lehernya.
"Pas buka pintu kamar, satu langkah dari pintu kamar langsung ditodongnya pakai pisau, mulut juga di bungkam," sebutnya.
Dikatakannya, ibu dua anak ini langsung dibawa masuk ke kamarnya lagi dan pelaku yang berjumlah satu orang itu langsung meminta barang-barang berharga yang disimpannya di dalam kamar.
"Di bawa ke dalam kamar, kurang lebih 10 menit di dalam kamar, berdiam diri tanpa ngomong apa - apa. Terus disuruh ngambil barang - barang berharga yang ada di dalam kamar, seperti handphone dan lainnya," ungkapnya.
Korban Dirudapaksa di Kamar Mandi
Di dalam kamar, pelaku tidak hanya merampas barang-barang berharga miliknya. Pelaku juga membuka pakaian korban.
Lalu, korban dibawa ke kamar mandi. Di sana pelaku langsung melakukan perbuatan asusila terhadap korban.
"Diambil semua barang - barangnya, habis itu ditelanjangi saya, diikat tangan ke belakang terus dibawa ke kamar mandi, habis itu langsung dilakukan pelecehan," tuturnya.
Dia mengungkapkan, dirinya saat itu tidak bisa melawan dan berteriak karena dibawah ancaman pelaku.
"Gimana mau teriak mulut dibungkam, pisau di leher. Nggak usah berisik katanya, kalau melawan kubunuh kau," bebernya.
Lalu, setelah kejadian di kamar mandi, pelaku meminta kunci pintu depan rumah korban. Korban pun dibawa oleh pelaku keluar dari kamar mandi.
"Setelah dikerjai sama dia di kamar mandi, langsung dia minta kunci depan, baru dia buka pintu. Tapi tetap di posisi yang sama, tetap pisau di leher dan mulut di bungkam," ungkapnya.
Kemudian, korban menyerahkan kunci pintu depan kepada pelaku. Pelaku pun membuka pintu depan rumah korban.
Baca juga: FAKTA Motif Pembunuhan Brigadir J, Dugaan Cinta Segiempat, Kabareskrim: Tak Akan Diungkap ke Publik
"Setelah itu dibawa lagi ke kamar mandi, diikat kakiku dan diikat mulut ku, habis itu dia bilang jangan kemana-mana, 20 menit lagi dia balik lagi," tuturnya.
Pelaku kemudian kembali menyekap korban di kamar mandi, lalu ia melarikan diri dengan membawa hasil curiannya, seperti handphone, emas, satu STNK mobil, 2 STNK sepeda motor, uang, ATM dan satu unit sepeda motor Scoopy.
"Keluar dia (pelaku) dari kamar mandi, lama dia entah apa yang dicari nya lagi, nggak tau lah kan posisi di kamar mandi, terus nggak lama dia kabur bawa Sepeda Motor Scoopy," tuturnya.
Korban Lari Tanpa Busana Minta Tolong
DS mengungkapkan saat disekap di kamar mandi dalam keadaan tangan, kaki dan mulut terikat. Ia pun berusaha melepaskan ikatan tersebut.
Setelah berhasil, dalam keadaan tanpa busana korban langsung berlari keluar rumah dan meminta pertolongan kepada para tetangga.
"Aku berusaha untuk melepas ikatan di kaki, Alhamdulillah bisa lepas ikatannya. Terus lari minta pertolongan, dalam keadaan telanjang bulat, yang penting aku selamat nggak peduli lagi," bebernya.
Setelah itu, ia diantar oleh tetangganya mendatangi kantor polisi untuk membuat laporan atas peristiwa tersebut.
"Di rumah sendirian, anak satu ngurusin mertua dan anak yang kecil di pondok pesantren, suami kerja di luar kota. Sudah melapor, awalnya ke Polsek Percut Seituan lalu di Polrestabes Medan," pungkasnya.
Sudah 4 Kali Terjadi Pencurian
DS (34) warga Kecamatan Percut Seituan, mengalami trauma setelah kejadian perampok dan rudapaksa yang dialami di rumahnya.
Dengan raut wajah sedih dan trauma, ibu muda ini mengatakan bahwa merasa kasus pencurian di rumahnya sudah empat kali terjadi.
"Ini sudah kali keempat, yang ketiga kali nggak ada buat laporan. Keempat kali ini yang parah sampai ada tindakan asusila," kata DS dengan raut wajah trauma, Rabu (10/8/2022).
Ia mengatakan, setelah kasus ini telah selesai dan pelaku nya tertangkap. Dirinya berencana tidak akan tinggal lagi di rumah tersebut.
"Rencana selesai ini semua, mau ikut suami saja ke Sulawesi," sebutnya.
Ibu dua anak ini mengaku, masih terbayang-bayang insiden yang terjadi pada Sabtu (6/8/2022) silam itu.
"Masih trauma sama kejadian itu. Karena waktu kejadian saya juga sendiri di rumah, suami di luar kota, anak pertama di rumah mertua dan anak kedua di pondok pesantren," tuturnya.
Sebelumnya, Ibu muda dirampok dan dirudapaksa di Percut Sei Tuan, Sabtu (6/8/2022) dinihari.
Ibu muda dirampok dan dirudapaksa ketika sang suami dan anak-anaknya tidak ada di rumah.
Saat kejadian, pelaku berhasil merampas barang berharga milik korban.
Setelah dirampok, korban juga dirudaksa oleh pelaku di dalam kamar mandi.
(cr11/tribun-medan.com)