Brigadir J Ditembak Mati

PAKAR HUKUM Pertanyakan Pengakuan Ferdy Sambo: Apa Iya Bawahan Berani Lukai Martabat Istri Jenderal?

Kemudian, kata Andi, saat emosi, Ferdy Sambo memanggil Brigadir Ricky Rizal (RR) dan Bharada E untuk melakukan pembunuhan kepada Brigadir J.

Editor: AbdiTumanggor
HANDOUT
Putri Candrawathi dan ajudannya 

Ia menjelaskan, alasan pembunuhan yang selama ini disampaikan Sambo memang sudah didesain sebelumnya. Namun kemudian, Sambo menjadi gagap lantaran skenario yang sudah dia siapkan justru terpatahkan setelah keluar ke publik.

“Alasan tembak menembak itu sudah didesain. Kemudian kan bergeser lagi, jadi pelecehan seksual, tidak ada tembak menembak. Selanjutnya, ternyata Bharada E mengatakan ada perintah Sambo untuk menembak Brigadir J. Itu adalah alasan yang jadi valid,” tuturnya.

Alasan yang disampaikan Bharada E menjadi masuk di logika setelah beberapa alasan sebelumnya tidak masuk akal. “Sebelum eksekusi, itu kan pasti ada cekcok. Tidak mungkin tidak ada cekcok, itu namanya pembunuh berdarah dingin kalau langsung nembak. Nah, Bharada E ini harus menyebutkan, apa materi cekcoknya. Itu harus diungkap ke publik,” bebernya lagi.

Merunut psikologi manusia, jika dia bukan pembunuh berdarah dingin, tidak mungkin orang itu akan langsung membunuh orang lain tanpa tedeng aling-alilng.

“Kalau diperintah, cekcoknya apa? Masa orang baik gitu tiba-tiba didor kan? Tidak mungkin. Bharada E pasti tahu alasannya apa. Jangan ditutupi, jangan hanya eksekusinya saja yang ditampilkan, tapi cekcoknya apa itu juga harus jelas,” terangnya.

Baca juga: SIAPA YANG BOHONG, Ferdy Sambo atau Bharada E? Jenderal Ngaku Ajak Anggotanya Melakukan Pembunuhan

BAKAL BOHONG LAGI

Mudzakkir memprediksi, ke depan Sambo akan melakukan kebohongan lagi terkait alasannya membunuh Brigadir J atau hal lain. Sebab, itu adalah hal yang lazim saat dialami banyak orang ketika tertekan dengan hukum dari yang kecil sampai besar.

“Bohong itu jadi lazim karena dia terdesak hukum, tinggal bagaimana profesionalisme penyidik itu. Penyidik juga harus berpangkat satu atau dua tingkat dari Sambo, agar tidak bias,” jelasnya.

Ia berharap, dari kasus ini, Kapolri bisa menegakkan hukum untuk orang yang bersalah dan meminta Sambo keluar dari kepolisian. Ini juga merupakan harapan dari seluruh masyarakat Indonesia yang sedang menyaksikan kasus pembunuhan Brigadir J.

“Kepolisian harus bersih. Itu akan melindungi 300 kepala keluarga. Di Indonesia, rasionya 1 polisi melindungi 300 keluarga. Kalau kondisi mereka tidak bagus, maka bagaimana mereka bisa melindungi masyarakat?,” tandasnya.

(Tribun Jogja/Ardhike Indah)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved