Brigadir J Ditembak Mati
Momen HUT RI, Air Mata Rosti Simanjuntak Menetes di Kayu Salib Brigadir J: Gak Kuat Mamak Nak
Rosti Simanjuntak menangis histeris sambil memeluk salib Brigadir Yosua Hutabarat. Rosti kembali larut dalam kesedihan yang dalam.
TRIBUN-MEDAN.com - Suasana kemerdekaan di Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atau Briagdir J tak sama dengan yang lain.
Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak kembali menangis histeris di kuburan putranya itu.
Ia meneteskan air mata di kayu salib yang bertuliskan nama Nofriansyah Yosua Hutabarat. Kayu salib itu berwarna coklat sederhana.
Meski sudah 41 hari kepergian Brigadir J, Rosti Simanjuntak masih merasakan persih yang dalam.
Rosti Simanjuntak mewakili ibu-ibu Batak yang kehilang putranya. Rosti bakal terus mengingat sakitnya kehilangan putra.
Suasana haru terasa selama proses ziarah itu.
Bertepatan dengan HUT ke 77 Republik Indonesia, Rosti Simanjutak mengucapkan Merdeka untuk anaknya, Rabu (17/8/2022).
Rosti Simanjuntak yang didamping suaminya yakni ayah dari Brigadir J, Samuel Hutabarat, memangis histeris usai menyanyikan lagu perjuangan Indonesia 'Gugur Bunga' diiringi dengan bentangan bendera merah putih.
Selama menyanyikan lagu gugur bunga sudah terlihat jika Rosti meneteskan air mata, begitu juga keluarga lain yang ikut terharu dan bersedih.
Berulang kali ia menangis sambil memeluk tanda salib di makam anaknya, melihat Rosti histeris keluarga lain ikut menangis dan menenangkan.
Terutama anaknya, Reza yang terus memeluk ibundanya itu.
Dalam tangisannya ia mengatakan bahwa keluarga memperingati hari kemerdekaan di pemakaman Brigadir Yosua yang mereka anggap sebagai pahlawan.
"Yosua, di sinilah kami, nak, bawa bendera, memperingati hari kemerdekaan nak, kami dengan keluarga berkumpul di sini nak, merayakan hari ulang tahun kemerdekaan ini nak," tangisnya haru.
"Jadi pahlawan lah kau sayangku, jadi pahlawan kau ya sayangku, jadi pahlawan kau sayang," ucapnya dalam tangis.
"Merdeka Indonesia tapi kau masih disiksa, mana kemerdekaan itu sayang, samalah kau dengan pahlawan itu memperjuangkan kemerdekaan itu sayang," ucapnya.
"Sampai kapan ini berakhir, sampai kapan? bendera merah putih ini kami kibarkan di sini sayang, benderamu ini, bendera kedinasan mu ini, sampai kapan ini berakhir, gak kuat mamak nak," ucapnya sembari ditenangkan keluarga.
Diberitakan, Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menggelar acara peringatan kemerdekaan di makam Brigadir Yosua di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Selain memperingati HUT Ke-77 RI, sekaligus memberikan penghormatan kepada Brigadir Yosua yang sudah dianggap keluarga sebagai pahlawan dan wafat sebagai seorang abdi negara.
Dalam peringatan ini dibentangkan bendera Merah Putih yang dipegang keluarga di setiap sisi serta dikibar-kibarkan dengan dinyanyikan lagu gugur bunga.

Dalam menyanyikan lagu gugur bunga terlihat raut sedih dari seluruh keluarga yang hadir, bahkan setelah selesai tangis ibu Brigadir Yosua pecah di tanda Salib makam Brigadir Yosua.
Setelah itu Bendera merah putih dibentangkan dan dipasang di makam sebagai bentuk perjuangan anaknya selama ini.
Selanjutnya keluarga berdoa untuk almarhum Brigadir Yosua serta agar kasus ini bisa segera selesai.
Peringatan ini juga untuk memperingati selama masa hidupnya sejak SMP, SMA hingga menjadi abdi negara pada peringatan HUT RI Brigadir Yosua selalu menjadi pengibar bendera.
Dalam peringatan ini keluarga menggunakan kaos dengan tulisan SavebrigadirJ yang juga dipakai saat proses autopsi.
Selain Keluarga juga didampingi anggota PBB serta teman seperjuangan ibu Brigadir Yosua dari Kota Jambi.
Bentangkan Bendera Merah Putih
Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menggelar acara peringatan di makam Brigadir Yosua di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi, Rabu (17/8/2022).
Selain memperingati HUT Ke-77 RI, sekaligus memberikan penghormatan kepada Brigadir Yosua yang sudah dianggap keluarga sebagai pahlawan dan wafat sebagai seorang abdi negara.
Dalam peringatan ini Dibentangkan bendera Merah Putih yang dipegang keluarga di setiap sisi serta di kibar-kibarkan dengan dinyanyikan lagu gugur bunga.
Dalam menyanyikan lagu gugur bunga terlihat raut sedih dari seluruh keluarga yang hadir, bahkan setelah selesai tangis ibu Brigadir Yosua pecah di tanda Salib makam Brigadir Yosua.
Setelah itu Bendera merah putih dibentangkan dan dipasang di makam sebagai bentuk perjuangan anaknya selama ini.
Selanjutnya keluarga berdoa untuk almarhum Brigadir Yosua serta agar kasus ini bisa segera selesai.
Peringatan ini juga untuk memperingati selama masa hidupnya sejak SMP, SMA hingga menjadi abdi negara pada peringatan HUT RI Brigadir Yosua selalu menjadi pengibar bendera.
Dalam peringatan ini keluarga menggunakan kaos dengan tulisan SavebrigadirJ yang juga dipakai saat proses autopsi.
Selain Keluarga juga didampingi anggota PBB serta teman seperjuangan ibu Brigadir Yosua dari Kota Jambi.
(*)
Berita sudah tayang di tribun-jambi.com