Motif Pembunuhan Brigadir J
TERKUAK Isi 'Rapat Kilat' Sambo Marah & Putri Nangis, Pakar : Ada Motif Asmara dan Instrumental 303
menit guna mempersiapkan pembunuhan terhadap Brigadir J. Peristiwa ini dibongkar oleh Bharada E yang telah menjadi Justice Collaborator.
TRIBUN-MEDAN.com - Motif dan kronologi misteri pembunuhan Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo terus jadi perbincangan publik.
Terbaru, terungkap bahwa Ferdy Sambo menggelar rapat khusus, diperkirakan 20 menit guna mempersiapkan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Peristiwa ini dibongkar oleh Bharada E yang telah menjadi Justice Collaborator.
Hal itu diungkap oleh kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy dalam wawancara dengan Tv One, Jumat (20/8/2022).

Ronny Talapessy membeberkan, rapat itu dilaksanakan beberapa jam sebelum Brigadir J tewas.
Baca juga: DISIARKAN LANGSUNG MotoGP Austria, Enea Bastianini Rebut Pole Position| Link Siaran Langsung MotoGP
Baca juga: TERUNGKAP Alasan Deolipa Sebut Ferdy Sambo Biseksual, Psikopat Mau Jadi Kapolri dan Presiden
Rapat itu dikabarkan dilaksanakan saat rombongan ajudan termasuk sopir, Kuat Maruf tiba di rumah usai perjalanan dari Magelang.
"Jadi memang, ada proses waktu di lantai tiga, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," kata Ronny dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (20/8/2022).

Lebih lanjut, Ronny Talapessy menjelaskan, rapat berlangsung dengan singkat.
Pada saat rapat digelar, sambung Ronny Talapessy, Bharada E tidak diikutsertakan.
Rapat singkat itu digelar di lantai tiga dengan melibatkan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan Bripka RR.

"Jadi perlu saya sampaikan, klien saya tidak berbicara, tetapi klien saya melihat bahwa ibu PC itu ada di ruangan lantai 3. Jadi pertemuannya itu Ibu PC, Pak FS, kemudian saudara RR. Kemudian yang terakhir dipanggil adalah Bharada E ini. Yang panggil itu saudara RR," ujar Ronny.
Baca juga: SOSOK Pria Viral Dikira Nikahi Bocah, Hidup Bahagia, Ternyata Istrinya Pebisnis Sukses
Namun saat perencanaan berlangsung, kata Ronny Talapessy kliennya melihat Putri Candrawathi menangis dan Ferdy Sambo marah-marah.
"Klien saya menyampaikan bahwa waktu kejadian itu Ibu PC dalam keadaan menangis. Kemudian Bapak FS ini dalam keadaan marah. Nanti detailnya, ini kan nanti menjadi pembelaan di pengadilan," beber Ronny.
Dugaan Motif Instrumental
Sementara itu, Polri kini menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka baru atas tewasnya Brigadir J.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, ahli psikologi forensik, Reza Indragiri menyorot gerak-gerik Putri Candrawathi.
Reza Indragiri menduga kasus ini karena ada latar belakang cemburu.
“Seketika saya membayangkan, jangan-jangan ini motif emosional, berarti ada barangkali luapan amarah, dendam, sakit hati, kebencian, cemburu, dan seterusnya yang berkutat di kepala orang-orang ini,” kata Reza.

Tapi, lanjut dia, publik justru bertanya-tanya bagaimana bisa Ferdy Sambo seorang petinggi penegak hukum dengan pangkat bintang dua bisa larut dalam emosi.
“Bagaimana petinggi aparat penegak hukum, bintang dua, bisa larut dalam emosi, bisa larut dan tidak bisa mengendalikan amarahnya, tenggelam dalam cemburunya, tenggelam dalam sakit hatinya.”
“Rasanya mustahil kalau kemudian seorang aparat penegak hukum bintang dua melakukan kejahatan semata-mata dengan adanya motif emosional,” tuturnya.
Sehingga, kata Reza, muncul spekulasi berikutnya yaitu motif instrumental dalam peristiwa penembakan Brigadir J.
Ketika berbicara motif instrumental, Reza mengatakan dugaan aksi pembunuhan Brigadir J dalam rangka untuk mendapatkan jabatan, kenaikan pangkat, atau menutup-nutupi kejahatan lainnya menjadi relevan.
Saat ditanya apakah motif itu juga akan disidik oleh Polri, Reza berharap demikian.
“Harapan saya demikian, karena motif intsrumental ini yang sekarang terwakili oleh narasi Konsorsium 303,” ucapnya.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang TribunnewsBogor.com dengan judul Ada Rapat Sebelum Brigadir J Tewas, Ferdy Sambo Marah Hingga Bikin Putri Candrawathi Menangis