Berita Nasional

PROFIL Gilbert Emanuel Lumoindong, Pendeta yang Ditunjuk LPSK Beri Nasehat ke Bharada E

Kasus pembunuhan Brigadir J menyeret sejumlah nama Polri, hingga LPSK mendatangkan pendeta Gilbert Emanuel Lumoindong.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Tria Rizki

TRIBUN-MEDAN.com – Kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjadi pusat perhatian publik, lantaran motif Ferdy Sambo masih menjadi misteri.

Berbagai pihak pun berupaya dalam menangani ksus tersebut, hingga Lembaga Saksi dan Perlindungan Korban (LPSK) menunjuk seorang pendeta Gilbert Emanuel Lumoindong.

Bukan tak beralasan, sosok pendeta itu pun mendampingi terapi spiritual ke Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Lantas, siapakah sosok Gilbert Emanuel Lumoindong ?

Gilbert Emanuel Lumoindong merupakan seorang pemimpin atau gembala siding jemaat pada Gereja Bethel Indonesia, Glow Fellowship Centre di Jakata.

Gilbert Emanuel Lumoindong lahir pada tanggal 26 Desember 1966.

Gilbert Emanuel Lumoindong dikenal sebagai umat kristiani Ketika bergabung dalam pelayanan Gospel Overseas (GO) Studio.

Dia bekerja sebagai sebagai host program penyegaran rohani Agama Kristen di salah satu televisi swasta pada tahun 1992 hingga 1997.

Informasi menyebutkan bahwa masa kecil Gilbert Emanuel Lumoindong pernah mengidap suatu penyakit syaraf otak.

Seiring dengan vonis dokter tersebut, orangtua Gilbert pun mulai aktif mendatangi suatu Persekutuan Doa (PD) untuk meminta doa kepada Tuhan.

Tak hanya itu, Gilbert pun sering menghadiri suatu ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang diperuntukkan untuk orang dewasa.

Usaha keluarganya pun membuahkan hasil, pada umur belum genap 10 tahun diketahui Gilbert mengalami kesembuhan dan kemampuan otaknya berkembang secara drastis.

Bahkan Gilbert sering mendapat predikat sebagai juara kelas dan berhasil menyelesaikan pelatihan School of Ministry yang dimiliki oleh Morris Cerullo.

Selain itu, Gilbert pernah mengikuti kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon dan mendapat pujian dan sambutan positif atas khotbahnya yang luar biasa.

Pada tahun 2007, Gilbert memutuskan untuk bekerja sebagai seorang gembala jemaat dan berhasil memimpin lebih dari 8.000 yang tergabung dalam GBI Flow Fellowship Centre.

(cr30/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved