Berita Viral
KISAH Tobat Wanita Transgender, Kini Lepaskan Gelar Transpuan dan Jadi Tukang Buat Keranda
Di media sosial, viral kisah tobatnya seorang transpuan bernama Jun. Pria yang aslinya bernama Jun asal Malaysia ini berusia 38 tahun.
TRIBUN-MEDAN.com - Di media sosial, viral kisah tobatnya seorang transpuan bernama Jun.
Pria yang aslinya bernama Jun asal Malaysia ini berusia 38 tahun.
Melalui unggahan di TikTok miliknya, Jun bercerita bahwa dirinya dulu sering dijuluki sebagai 'mak nyah'.
Mak nyah merupakan sebutan untuk seorang transgender di Malaysia.
Jun kini telah bertobat dan menanggalkan gelar Mak Nyah asal Kedah.
Jun yang berjenis kelamin laki-laki ini sempat ingin menjadi seorang wanita dengan mengubah penampilan layaknya seorang wanita.
Kini Jun merasa lebih tenang hidup sebagai pria normal yang berprofesi sebagai tukang produksi keranda dan batu nisan di tempat asalnya di Alor Setar, Kedah, Malaysia.
Dalam sebuah unggahan video TikToknya, ia mengatakan bahwa dirinya masih sering mengenakan pakaian perempuan di masa-masa awal menjadi tukang produksi keranda dan batu nisan.
Baca juga: INILAH 5 Transgender Tercantik Bikin Wanita Original Iri, Satu di Antaranya Dinikahi Konglomerat
Baca juga: Tak Tahan Pengin Nikahi Transgender Tercantik Seantero Negeri, Pria Ini Tega Ceraikan Istri Sah
Diketahui, sudah lima tahun lamanya Jun telah menanggalkan gelar "Mak Nyah" untuk menggeluti profesi sebagai tukang keranda dan batu nisan.
Baru-baru ini ia telah memutuskan untuk menjadi pria sejati dengan meninggalkan busana wanita.

Jun sering mengunggah kisah perjuangan hidupnya untuk bertaubat menanggalkan gelar "Mak Nyah" (TribunStyle.com / TikTok @junasrul5837)
Ia mengaku sempat merasa tidak nyaman ketika orang-orang melihatnya aneh mengenakan pakaian perempuan ketika menjadi tukang keranda dan batu nisan.
Melalui akun media sosial TikTok miliknya, ia kerap membagikan kisah hidupnya termasuk perubahannya kini.
Di sebuah videonya, ia mengaku risih ketika mendapat sebutan "Mak Nyah".
Tidak dapat dipungkiri bahwasannya dulu penampilannya selalu menjadi perhatian aneh masyarakat.
Banyak cacian yang dulu selalu ia terima dari masyarakat lantaran penampilannya tersebut.
"Masa-masa awal saya jadi tukang keranda dan batu nisan, saya masih pakai pakaian perempuan." ucap Jun yang dilansir dari mstar.com
"Orang tengok atas bawah sebab aneh, lama-lama saya berpikir, bagaimana saya bisa berdagang, bertemu pembeli jika seperti ini" tambahnya.
Sejak ibunya meninggal pada tahun 2016, Jun mulai menemukan titik baliknya untuk bertobat kembali menjadi pria sejati.
"Ibu saya meninggal tahun 2016, sejak itu saya perlahan meninggalkan pakaian perempuan" kata Jun
Ia menuturkan bahwa pakaian-pakaian lama miliknya hingga kini masih ada dan ia simpan, namun sudah tidak ia kenakan lagi.
Ia telah menghapus foto-foto lamanya yang pernah ia unggah di media sosial miliknya seperti TikTok ketika ia masih menjadi transgender atau mak nyah.
Ia menghapusnya lantaran lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh netizen.

Jun sedang memproduksi keranda mayat (kiri), Jun sedang memproduksi batu nisan. (TribunStyle.com/kolase TikTok @junasrul5837)
Jun sering mengunggah kisah perjuangan hidupnya untuk bertaubat menanggalkan gelar "Mak Nyah" (TribunStyle.com / TikTok @junasrul5837)
Kini, Jun tak merasa malu untuk berbagi kisah taubatnya dari wanita transgender menjadi pria di media sosial TikTok pribadinya.
Jun mengaku tak masalah dengan beragam tanggapan netizen yang terlontar padanya melalui media sosial miliknya.
Ia menerima komentar baik atau buruk dari netizen.
"Bagi netizen yang telah mengikuti akun media sosial saya, mereka tahu perjalanan hidup saya dan perubahan hidup saya, ada yang berkomentar negatif lantaran saya sekarang berprofesi seperti ini" tuturnya.
"Banyak juga yang menyokong perubahan saya saat ini" imbuh Jun
Melalui media sosial TikTok miliknya, ia kerap menerima pesanan produk keranda dan batu nisan.
"Alhamdulillah, ada juga dapat pelanggan melalui TikTok, ada batu nisan dan keranda yang saya buat dikirim ke Johor dan Negeri Sembilan, bukan dalam Kedah saja" ujar Jun
Jun yang merupakan anak sulung dari enam bersaudara tersebut mengaku bahwa awal mula ia belajar memproduksi keranda dan batu nisan itu sudah dari kecil, sebelum dirinya menjadi tulang punggung keluarganya sejak lima tahun lalu.
"Saya mula buat keranda saat umur 9 tahun, saya belajar batu nisan sejak umur 16 tahun, kala itu saya sering tengok orang-orang buat, kemudian saya beli kayu dan semacamnya, saya coba buat sendiri" tuturnya.

Wanita transgender bertobat, kini kerja jadi tukang buat keranda (Mstar)
Ia mulai menekuni profesinya sebagai tukang keranda dan batu nisan semenjak lima tahun lalu, semenjak dirinya meninggalkan dunia "mak nyah" atau transgender.
Bukan perkara yang mudah untuk memutuskan banting stir menjadi tukang produksi keranda mayat dan batu nisan.
Ia harus menerima semua komentar banyak orang yang dilontarkan padanya. Kini ia merasa lebih tenang dengan profesi barunya sebagai tukang produksi keranda mayat dan batu nisan.
Diketahui, Jun juga telah menyiapkan dan menitipkan keranda dan batu nisan untuk dirinya yang disimpan di dalam rumahnya pada ahli keluarga.
Tak hanya keranda dan batu nisan, ia juga telah menyiapkan kain kafan untuk dirinya yang dititipkan pada ahli waris keluarga.
Baca juga: Fakta Dinda Syarief, Sosok Transgender Berprestasi Dapat Restu Orangtua Ubah Tampilan Jadi Perempuan
Baca juga: KINI Sudah tak Punya Rahim dan Payudara, Transgender Ini Nyesal Jadi Pria, Kini Balik Jadi Wanita
Berdasarkan pantauan TribunStyle.com pada akun media sosialnya @junasrul2 dan @junasrul5837, selain membagikan kisah perjuangan taubatnya, ia juga kerap mengunggah kegiatannya memproduksi dagangannya.
Melalui kedua akun media sosial TikToknya, ia kerap mempromosikan barang dagangannya.
Jun mampu menyita banyak perhatian netizen melalui kisah perjuangan tobatnya hingga kini bisa berniaga.
Kedua akun media sosial TikToknya kini telah memiliki 21.600 dan 31.400 pengikut
Tak dipungkiri bahwa dengan pengikut yang lumayan banyak tersebut, ia berhasil bangkit dan sukses menjadi tukang produksi keranda yang sering dibanjiri pesanan dari berbagai daerah di Malaysia.
Tak hanya dari kedah saja, namun pelanggannya juga berasal dari Negeri Sembilan dan Johor, Malaysia.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com