Brigadir J Ditembak Mati

PUTRI Candrawathi Ngotot Jadi Korban Pelecehan, Guru Besar UI : Berusaha Lindungi Ferdy Sambo

Putri Candrawathi masih bungkam terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Guru Besar UI pun buka suara dan mengharapkan Putri seperti ini.

Editor: Tria Rizki

TRIBUN-MEDAN.com – Lagi-lagi istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi bungkam dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau brigadir J.

Sontak saja, hal ini membuat publik penasaran hingga salah satu Guru Besar UI sekaligus Pengajar Gender dan Hukum, Prof Sulistyowati Irianto pun buka suara.

Dilansir dari TribunNewsMaker, Prof Sulistyowati Irianto mengatakan jika Putri Candrawathi sulit untuk berkata jujur.

Pasalnya, Putri Candrawathi akan terus berusaha melindungi sang suami, Ferdy Sambo.

Menurutnya, Putri Candrawathi berfikir bahwa langkahnya ini bisa menyelamatkan Ferdy Sambo dan sudah menjadi sebuah budaya untuk patuh terhadap suami.

“Dia sebagai istri yang harus patuh terhadap suami, karena itu sudah berpuluh-puluh tahun ada di dalam kepalanya,"ucapnya.

Selain itu, Prof Sulistyowati Irianto mengungkapkan alasan Putri Candrawathi hingga saat ini masih bungkam.

Menurutnya, Putri Candrawathi sudah di indoktrinasi kan dalam pola pengasuhan bahwa suami adalah orang yang memiliki dirinya.

“Karena dia sudah diindoktrinasi kan dalam pola pengasuhan bahwa suami itu adalah orang yang memiliki dirimu, jadi kau walau bagaimana pun harus menyelamatkan suamimu,” bebernya.

Tak hanya itu, Prof Sulistyowati Irianto menilai jika Putri Candrawathi kurang memiliki keberanian.

“Dia kurang mampu untuk mengatakan hal-hal yang tidak berada dalam kendali suaminya.

Dalam hal ini, mungkin saja karena pola pengasuhan seorang anak pensiunan Jenderal TNI hingga beranjak dewasa bersama suaminya yang dalam posisi dan pangkat tinggi.

“Pada umumnya gambarannya adalah, Ibu Putri seperti perempuan lain, berada atau mengalami pola pengasuhan sejak kecil itu disyaratkan untuk patuh, mengabdi kepada ayahnya, kakak laki-lakinya, kepada suaminya, bahkan ada konsep lain secara budaya di mana-mana berlaku, bahwa istri itu adalah milik dari suami,” ungapnya.

Sehingga kemungkinan Putri Candrawathi berada dalam posisi yang tidak memiliki pilihan untuk berkata-kata ataupun melakukan sesuatu dan lebih memilih diam.

“Dia tetap berbudaya semacam itu, pengabdian.

Dalam kasus ini, Prof Sulistyowati Irianto berharap bahwa Putri Candrawathi bisa menyampaikan kejujuran.

(*/Tribun-Medan.com)

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved