Brigadir J Ditembak Mati
SAMBO: Kenapa Kamu Tega Berbuat Kurang Ajar ke Ibu? Brigadir J Bingung: Kurang Ajar Apa Komandan?
Kelima tersangka, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada E hadir dalam proses rekonstruksi pembunuhan berencana
TRIBUN-MEDAN.COM - Proses rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah digelar di kediaman pribadi Sambo di Jalan Saguling dan di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022) kemarin.
Kelima tersangka, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada E hadir dalam proses rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J tersebut.
Selama 7,5 jam rekonstruksi berjalan, Ferdy Sambo, Bharada E dan Bripka RR cenderung terlihat tenang. Namun sebaliknya, sang istri, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf tampak tertekan. Lantas, apa makna di balik raut muka pasangan suami istri ini?
Ketenangan Sambo hingga Beda Versi dengan Bharada E
Ferdy Sambo hadir di lokasi rekonstruksi mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye. Kedua tangannya diikat dengan longgar. Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu hadir sekitar pukul 09.30 WIB didampingi kuasa hukumnya, Arman Hanis.
Sebelum mengikuti reka ulang adegan, Sambo dan pengacaranya menunggu di sebuah ruangan. Keduanya duduk sambil berbincang. Wajah Sambo tampak tenang. Bahkan, senyum tipis sempat tersungging di wajahnya. Dalam proses rekonstruksi itu, Sambo memperagakan sejumlah adegan, salah satunya detik-detik penembakan terhadap Brigadir J. Penembakan itu terjadi di lantai satu rumah Sambo di Duren Tiga.
Mulanya, tampak pemeran pengganti Bharada E menodongkan pistol ke hadapan pemeran pengganti Brigadir J yang berdiri di depan tangga. Kedua telapak tangan pemeran Brigadir J membuka tangan di depan dada, seolah memohon supaya tidak ditembak.
Sementara, Sambo berdiri di samping pemeran Bharada E. Dia memerintahkan anak buahnya itu menembakkan peluru ke arah Brigadir J. Setelah ditembak, Brigadir J tewas dan tubuhnya tersungkur di depan kamar.
Sambo lantas mengambil pistol jenis HS-19 milik Brigadir J yang diletakkan di pinggang Yosua. Jenderal bintang dua tersebut lantas mengarahkan moncong pistol ke arah tembok dekat tangga dan melepaskan sejumlah tembakan dan menembak sekali ke tubuh Brigadir J.
Ada dua versi dalam peragaan eksekusi mati Brigadir J tersebut. Versi Bharada E disebut Brigadir J sempat setengah berlutut di lantai satu, tepatnya antara depan tangga dan kamar mandi dekat ruang tamu untuk memohon di hadapan Bharada E yang menodongnya dengan pistol.
Versi Ferdy Sambot menyebut saat itu, ia bersama Bharada E dan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf menanyakan soal peristiwa di Magelang kepada Brigadir J.
"Kenapa kamu tega berbuat kurang ajar ke ibu?" tanya Ferdy kepada Brigadir J.
"Tega apa komandan?" jawab Brigadir J.
Sambo menyatakan Brigadir J membalas pertanyaannya itu dengan nada menantang.
"Kamu kurang ajar sama ibu," kata Sambo lagi.