Andi Bachtiar Yusuf Bantah Tampar Perempuan di Lokasi Syuting, Akui Mendorong karena Kesal

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok sutradara Andi Bachtiar Yusuf belakangan ini ramai diperbincangkan netizen di media sosial.

Hal ini lantaran Andi Bachtiar Yusuf dituding melakukan kekerasan terhadap salah satu wanita yang bekerja sebagai talent koordinator.

Sikap kasar Andi Bachtiar Yusuf ini awalnya dibongkar oleh salah satu casting director serta talent coordinator, Juandini Liesmita di Instagram pribadinya @juandini, Rabu (31/8/2022).

Dalam Instagramnya itu, Juandini awalnya tidak menyebut nama Andi Bachtiar sama sekali.

Dirinya hanya menyebut ada sosok sutradara yang mengaku ganteng telah mendorong bahkan menampar salah satu team kerjanya tersebut.

Tak hanya bersikap kasar saja, sutradara ganteng itu juga mempermalukan perempuan tersebut di hadapan banyak orang dengan memaki-makinya.

Tak terima dengan sikap kasar sutradara tersebut, Juandini pun mengharapkan permintaan maaf untuk teamnya itu.

Setelah ditelusuri, ternyata sutradara ganteng yang disebut Juandini itu adalah Andi Bachtiar Yusuf. Hal ini lantaran ia beberapa kali mengklaim dirinya sebagai sutradara ganteng.

Netizen pun mulai ramai meninggalkan komentar dan hujatan di Instagram pribadi Andi Bachtiar.

Mereka ramai-ramai meminta agar pria yang berusia 48 tahun itu memberi klarifikasi terkait perbuatannya itu.

Akhirnya, Andi Bachtiar Yusuf pun buka suara terkait tudingan yang menyeret namanya tersebut.

Melalui unggahannya di Instagram pribadinya, Jumat (2/9/2022) menyinggung banyak hal. Ia sadar bahwa namanya sempat menjadi trending topik di media sosial.

Bahkan dirinya juga banyak menerima telepon dari rekan kerja dan media yang meminta dirinya untuk klarifikasi.

"Saya sadar dalam kurun waktu sekitar 24-30 jam terakhir nama saya rutin disebut di berbagai platform media sosial," tulis Andi Bachtiar Yusuf.

"Beberapa kawan bertanya secara pribadi lewat saluran yang mereka punya untuk mengakses saya, pagi ini kawan-kawan media pun mulai satu persatu menghubungi saya," lanjutnya.

Lalu akhirnya ia memilih untuk mengabaikan dan memperhatikan semuanya hingga ia merasa perlu buka suara.

Andi Bachtiar pun menjelaskan awalnya saat syuting ia kekurangan pemeran figuran atau biasa disebut dengan extras.

Ia pun merasa kesal karena jumlah figuran yang dirinya minta tak disediakan oleh talent coordinator. Karena itu ia memaksa talent coordinator untuk melengkapi jumlah.

"Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi,” cerita Andi Bachtiar.

"Saya pernah memaksakan syuting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan."

"Makanya, saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai kesepakatan. Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja "kru") untuk melengkapi jumlah," lanjutnya.

Tetapi karena sudah terlanjur kesal, ia pun mendorong talent coordinator tersebut.

"Saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal," jelasnya.

Tetapi ia menegaskan hanya mendorong talent koordinator tersebut, tidak menampar seperti yang ditudingkan kepadanya.

"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," tegasnya.

Tetapi karena proses syuting harus tetap berjalan, mereka pun melanjutkan pekerjaan seperti biasa.

Lalu ada seorang pria yang menghampirinya dan tak terima anaknya mendapatkan kekerasan di lokasi kerja.

Saat mereka berbicara, Andi Bachtiar menjelaskan baik-baik kronologi yang sebenarnya dan tetap meminta maaf karena telah mendorong anak perempuan tersebut.

Tetapi permintaan maaf itu tak diterima sama sekali. Padahal pria yang akrab disapa Ucup ini sudah menjelaskan kembali bahwa dirinya juga memiliki anak perempuan.

Sehingga tak mungkin dirinya tega bersikap kasar kepada wanita.

"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa, 'Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf.'"

"Si bapak tampaknya tidak terima, ia bilang ia tak pernah memarahi anaknya dan saya tentu sudah punya anak,” cerita Andi Bachtiar.

“Saya ingat saya jawab "Iya memang pak, saya punya 2 anak perempuan dan saya pun tak ingin ada kekerasan dalam hidup dia.'"

Karena pekerjaannya belum selesai, Andi Bachtiar memutuskan untuk meninggalkan pria tersebut dan melanjutkan pekerjaannya terlebih dahulu.

Tak disangka, masalah yang ia pikir tak terlalu besar justru memberi dampak yang besar bagi kariernya.

Kini Paragon Pictures telah melakukan pemutusan hubungan kerja dengan dirinya. Tak hanya itu saja, ia juga didepak dari Indonesian Film Directors Club (IFDC) atau Asosiasi Sutradara Film Indonesia.

Andi Bachtiar pun menyayangkan pemutusan sepihak tanpa memberikan kesempatan kepada dirinya untuk klarifikasi.

Kendati demikian, Andi Bachtiar percaya bahwa keberuntungan dan kebenaran akan berpihak kepadanya suatu saat. (cr19/tribun-medan.com)