Harga BBM

KETUA Perhimpunan Nelayan Medan Sebut Nelayan Sangat Dirugikan dengan Kenaikan Harga BBM

Ketua Perhimpunan Nelayan Seluruh Indonesia (NSI Medan) menanggapi kenaikan harga BBM yang berdampak buruk bagi nelayan, Minggu (4/9/2022).

TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Ketua Nelayan Seluruh Indonesia Kota Medan (NSI) Abdul Rahman Menanggapi Kenaikan Harga BBM yang berdampak buruk Bagi Nelayan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Perhimpunan Nelayan Seluruh Indonesia (NSI Medan) menanggapi kenaikan harga BBM yang berdampak buruk bagi nelayan, Minggu (4/9/2022).

Kenaikan harga BBM telah resmi di umumkan Presiden Jokowi pada hari Sabtu (3/9/2022).

Harga BBM Solar yang menjadi bahan bakar utama kapal Nelayan untuk melaut saat ini pun turut mengalami kenaikan.

Baca juga: BERITA Populer Hari Ini, Harga BBM Naik hingga Abipraya Hutama Perbaiki Jalan Perintis Sei Semayang

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah merinci harga BBM Solar subsidi yang mengalami kenaikan dari harga Rp. 5150 menjadi Rp. 6800 per liter.

Hal ini menyebabkan para nelayan semakin menjerit dengan harga BBM yang semakin mahal tak sebanding dengan hasil tangkapan mereka.

Ketua NSI Medan Abdul Rahman memberikan tanggapan agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan akan kenaikan harga BBM.

Abdul Rahman mengatakan, agar pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan kenaikan harga BBM, karena nasib nelayan yang saat ini sangat menyedihkan, dengan biaya melaut yang sangat tinggi dan para nelayan hanya mendapat tangkapan yang sangat minim.

Baca juga: BANDAR Judi Togel di Percut Sei Tuan Ditangkap, Barang Bukti Ponsel dan Uang Tunai Diamankan

"Agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan dalam hal menaikkan harga BBM, karena nasib nelayan saat ini sangat menyedihkan, banyak nelayan yang tidak melaut akibat biaya yang mahal dan hasil tangkapan mereka yang sangan minim," Ucap Abdul Rahman, Jumat (4/9/2022).

Kenaikan harga BBM ini sangat merugikan nelayan dan pastinya nanti harga ikan hasil tangkapan pun akan melonjak.

Jumlah nelayan di Sumatera Utara saat ini berkisar 13 ribu orang, dan nasib mereka akan semakin menyedihkan dengan kenaikan harga BBM ini.

Dia berharap kepada pemerintah agar memperhatikan nasib para nelayan yang semakin menyedihkan,akibat harga dan kelangkaan BBM saat ini tidak sebanding dengan hasil tangkapan mereka yang sangat minim.

"Kami berharap agar Pemerintah memperhatikan nasib para nelayan saat ini yang sangat menyedihkan, ada sekitar 13 ribu nelayan di Sumatera Utara, ucap Abdul.

(cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved