Janji Palsu Putri Candrawathi
JANJI PALSU Putri Candrawathi ke Ibu Brigadir J, Bakal Rawat Yosua Tapi Malah Dibunuh dengan Sadis
Janji palsu Putri Candrawathi ke ibu Brigadir J, bakal rawat Yosua seperti anak tapi malah dibunuh dengan sadis.
JANJI PALSU Putri Candrawathi ke Ibu Brigadir J, Bakal Rawat Yosua Tapi Malah Dibunuh dengan Sadis
TRIBUN-MEDAN.COM - Keluarga Brigadir J masih tak percaya soal pengakuan Putri Candrawathi yang menjadi korban pelecehan.
Pasalnya, Brigadir J selama ini menganggap istri Ferdy Sambo tersebut sebagai ibunya.
Begitu pula sebaliknya, Putri pernah mengatakan bahwa Brigadir J sudah dianggap anak sendiri.
Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak membongkar kedekatan antara Brigadir J dengan atasannya, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Roslin menyebut, Sambo dan Putri sudah dianggap sebagai orangtua oleh Brigadir J.
"Ibu Putri sudah dianggapnya sebagai ibu sendiri," kata Roslin, Sabtu (3/9).
Bahkan, Roslin mengaku bahwa Putri Candrawathi pernah menghubungi ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Kepada Rosti, Putri berjanji akan merawat Brigadir J seperti anak kandung sendiri.
"Dia (PC) mengatakan sudah menganggap Yosua sebagai anak, dan Yosua menganggapnya sebagai ibu, dan Ferdy Sambo sebagai ayah," katanya.
Roslin juga menyebut bahwa Brigadir J sangat menghormati Putri Candrawathi.
Sejak kecil, Brigadir J disebutnya tidak pernah melakukan tindakan-tindakan tercela seperti yang dituduhkan saat ini.
Menurut Rosti, keponakannya itu merupakan sosok anak yang baik, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya.
Hal inilah yang membuat pihak keluarga sulit menerima tuduhan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri.
Dikutip dari TribunJambi.com, kasus pelecehan ini sebenarnya sudah dihentikan penyidikannya oleh polisi, namun kembali 'diungkit' Komnas HAM belakangan ini.
Komnas HAM menyebut peristiwa dugaan pelecehan itu terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 7 Juli 2022.
Tak terima atas tuduhan itu, pihak keluarga kemudian menantang Komnas HAM untuk membuka CCTV di Magelang.
Menurut Rosti, CCTV tersebut dapat menjadi bukti apakah yang dituduhkan Komnas HAM benar atau tidak.
"Komnas HAM seakan-akan sudah jadi penyidik, silakan menunjukkan bukti-buktinya, kami perlu CCTV di Magelang dibuka," ungkap Roslin.
Rosti menegaskan, Komnas HAM harus mempertanggungjawabkan ucapannya.
Namun, Komnas HAM sendiri telah mengatakan bahwa lembaganya tidak memiliki kapasitas untuk menentukan apakah benar terjadi peristiwa tersebut atau tidak.
Oleh karenanya, Komnas HAM meminta pihak kepolisian untuk bergerak cepat membuktikan dugaan pelecehan itu. (*)